Spiritual online: dekontruksi terhadap unggahan doa di cyber space perspektif Jaques Deridda

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mukid, Abdul (2023) Spiritual online: dekontruksi terhadap unggahan doa di cyber space perspektif Jaques Deridda. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Abdul Mukit_02040221006.pdf
Download (3MB)

Abstract

Dalam penelitian ini, akan membahas spritual online dalam cyber space. Dengan menggunakan pendekatan teori Dekontruksi Jaques Deridda. Metode yang digunakan library research/kajian kepustakaan. Hasil temuan menunjukkan: pertama, Spirtual online di ruang cyber spcae, sangat beragam. Spritual online yang di maksud dalam penelitian ini merupakan unggahan doa yang di panjatkan di ruang cyber space, oleh stiap individu. Sedangkan ruang lingkup dalam cyber space ini, merupakan dunia maya yang di antaranya: Instagram, doa online Gus Miftah. Kedua Twitter, doa online Firsa Besari. Ketiga Youtube, doa online Abdus Somad. Keempat Facebook, doa online Muhaimin Iskandar. Kelima Whatsaap, doa online Ustad Husen. Dari berbagai jenis doa yang disampaikan oleh setiap individu mengekspresikan spritual doa dengan gaya bahasa dan karakter mereka masing-masing, miski ada unsur ketidak jelasan makna dan tujuan dari doa tersebut di panjatkan kepada Tuhan, atau sekedar butuh pengakuan. Kedua, dalam pandangan Jaques Deridda, unggahan doa yang dilakukan lima subjek di ruang cyber space. 1). Oposisi biner Deridda memunculkan struktur teks yang tekandung metafisika teks, artinya ketidak hadiran petanda (konsep) dari pandan (kata).2).difference Deridda, pembeda dan penundaan terdapat teks menemukan trace (jejak teks) dari setiap doa online yang di panjatkan oleh setiap subjek, sehingga menimbulkan pertanyaan dan perbedaan makna dari doa online tersebut.3). dimensiasi Deridda, dalam bagian ini doa online yang unggah di cyber space tidak memiliki makna tunggal, artinya tdiak bisa di maknai bahwa doa tersbut di panjatkan kepada Tuhan. Akan tetapi memiliki banyak kandungan tafsiran liar, yang memungkinkan doa tersebut di unggah berdasarkan motif dari masing-masing subjek.