Koeksistensi muslim dan nonmuslim menurut Sayyid Qutb dalam tafsir Fizilal al-Qur’an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Barnawi, Mohammad Barnawi (2020) Koeksistensi muslim dan nonmuslim menurut Sayyid Qutb dalam tafsir Fizilal al-Qur’an. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mohammad Barnawi_F05531333 OK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Koeksistensi (hidup berdampingan dengan penuh damai) ialah sebuah kondisi yang sangat dibutuhkan oleh masing-masing individu dalam kehidupan majemuk, sebab sebuah kondisi yang menyejukkan dengan penuh damai dalam kehidupan bermasyarakat adalah fitrah yang menjadi tujuan bersama. Namun demikian, adanya realitas pertikaian yang sampai saat ini banyak terjadi diberbagai penjuru dunia, menjadikan fitrah tersebut terabaikan. Perbedaan, baik dari aspek etnis, budaya, atau bahkan keyakinan merupakan bagian terpenting terjadinya pertikaian. Rumusan yang mampu meminimalisir terjadinya konflik sangat dibutuhkan demi terciptanya kehidupan yang damai dalam ragam perbedaan (al-‘aysh al-musytarak). Penelitian dalam disertasi ini ialah bertujuan mengungkap rumusan Qutb dalam mewujudkan kehidupan damai (koeksistensi) dalam perbedaan, khususnya perbedaan keyakinan antara muslim dan nonmuslim dalam karyanya Tafsir fi Zilal al-Qur’an dan menemukan sebuah teori baru dari gagasan yang dimunculkan oleh Qut}b, dengan fokus masalah, 1) Bagaimana konstruksi konsep koeksistensi antara muslim dan nonmuslim menurut Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zilal Al-Qur’an ?.2) Bagaimana implementasi koeksistensi muslim dan nonmuslim menurut Sayid Qutb di Indonesia? Sedangkan metode yang digunakan dalam menganalisis konsep koeksistensi dalam Tafsir Fi Zilal al-Qur’an ialah dengan menggunakan kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan ; 1) Koeksistensi antara muslim dan nonmuslim dapat terwujud dengan konsep kepemimpinan yang ideal, keadilan sosial, kesalihan sosial, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai antar sesama warga negara. 2) Nilai-nilai pada gagasan Qutb tentang koeksistensi muslim dan nonmuslim bisa diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesi, sebab memiliki kesesuaian dengan dasar bernegara di Indonesia yang tersarikan pada falsafah Pancasila, hanya saja konsep kepemimpinan ideal dalam gagasan Qut}b tidak bisa karena bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Implikasi teoritik dari hasil penelitin ini ialah : (1) Memperkuat teori koeksistensi (al-‘aysh al-mushtarak) yang pada umumnya berkutat pada ranah kesetaraan antar umat manusia (al-musawah), keadilan sosial (al-‘adalah al-ijtima‘iyyah), kemerdekaan berpendapat, dan lain-lain. Gagasan Qutb memperkuatnya dengan keharusan kembali pada Al-Quran dalam segala aspek kehidupan umat manusia, sehingga berimplikasi pada tumbuhnya kesalihan social pada masing individu dan terwujudnya sistem negara yang berbasis aturan suci dari Allah Swt.. (2) Mempertegas ruang lingkun toleransi antar umat beragama, yakni terbatas pada penghormatan (al-tasamuh), bukan membenarkan (al-tamayyu’)

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Barnawi, Mohammad Barnawialbarnawi1983@gmail.comF05531333
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
UNSPECIFIEDDjamaluddin, Burhanpps@uinsby.ac.id2021125501
UNSPECIFIEDAswadi, Aswadiaswadi.syuhadak@gmail.com2012046001
Subjects: Al Qur'an
Keywords: Koeksistensi; Non Muslim; Muslim
Divisions: Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 29 Jun 2023 09:55
Last Modified: 29 Jun 2023 09:55
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/63158

Actions (login required)

View Item View Item