Perbandingan kurikulum pendidikan matematika di Indonesia dan Singapura pada jenjang Sekolah Menengah Pertama

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sarahwati, Siti (2023) Perbandingan kurikulum pendidikan matematika di Indonesia dan Singapura pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Sarahwati_D94219066.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang terdapat pada suatu lembaga pendidikan untuk mengarahkan proses kegiatan belajar-mengajar agar berjalan dengan baik dan teratur. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penilaian TIMSS (Trend Mathematics in International and Science Study) pada tahun 2011, Indonesia memperoleh skor pencapaian belajar matematika sebesar 386, yang masih dalam kategori rendah (low). Sedangkan, Singapura mendapatkan pencapaian belajar matematika peringkat atas (high) di setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kurikulum pendidikan matematika Indonesia dan Singapura pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selain itu, pada penelitian ini juga membandingkan kurikulum pendidikan matematika Indonesia dengan Singapura, karena negara Singapura menjadi peringkat pertama pada hasil penilaian TIMSS khususnya bidang matematika. Kemudian, karena menurut para ahli kurikulum yang ideal adalah kurikulum yang dibentuk dengan 4 komponen (tujuan, isi, strategi, dan evaluasi) maka penelitian ini memaparkan persamaan serta perbedaan masing-masing kurikulum berdasarkan komponen tujuan, isi, strategi, dan evaluasi.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian yang digunakan adalah data kurikulum pendidikan matematika pada jenjang SMP di Singapura dan Indonesia serta beberapa data ataupun dokumen pendukung lainnya. Sumber data yang digunakan yaitu data primer berupa 5 jenis kurikulum yang berlaku di Singapura dan kurikulum merdeka yang berlaku di Indonesia, dan data sekunder berupa jurnal, buku, dan artikel ilmiah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi. Kemudian, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik SLR (Systematic Literature Review). Kurikulum pendidikan matematika Indonesia bertujuan untuk dapat memahami materi pembelajaran matematika, menggunakan penalaran matematis, memecahkan masalah matematis, mengomunikasikan simbol atau model matematis, mengaitkan materi pembelajaran matematika dengan lintas bidang ilmu serta dengan kehidupan, dan memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan. Sedangkan, kurikulum pendidikan matematika Singapura memiliki satu fokus tujuan utama yaitu pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, serta bertujuan untuk memperoleh konsep matematika, mengembangkan keterampilan berpikir, bernalar, komunikasi, penerapan, dan metakognisi dalam pemecahan masalah, menghubungkan matematika dengan ilmu lainnya, membangun rasa percaya diri dan minat pada matematika. Komponen isi dalam kurikulum Merdeka memasukkan konten yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Sedangkan, kurikulum pendidikan matematika Singapura tidak sekadar memasukkan konteks yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, tetapi juga memasukkan penerapan pemecahan masalah di dalam dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Komponen strategi yang digunakan di dalam kurikulum Merdeka memberikan kebebasan sepenuhnya kepada guru, berbeda dengan kurikulum pendidikan matematika Singapura yang memberikan alur strategi pembelajaran matematika yang telah disediakan pada kurikulum pendidikan matematikanya. Komponen evaluasi yang terapat di dalam penilaian yang diberikan dalam kurikulum Merdeka melaksanakan penilaian formatif dengan bobot lebih banyak dibanding penilaian sumatif. Sedangkan, penilaian pada kurikulum pendidikan matematika Singapura memiliki penilaian formatif dan penilaian sumatif disesuaikan dengan jenis tingkatan (level) kelas yang ada. Persamaan dari kedua kurikulum ini adalah adanya tujuan pembelajaran yang sudah memperhatikan perkembangan kompetensi abad ke-21, bertujuan untuk mengembangkan sikap positif siswa dalam menghargai kegunaan matematika pada kehidupan, memiliki materi yang menekankan peningkatan kemampuan pemecahan masalah kontekstual, serta memiliki penilaian formatif dan sumatif. Kemudian, perbedaan yang signifikan pada kurikulum Merdeka dengan kurikulum pendidikan matematika Singapura adalah adanya 5 kurikulum berbeda pada Singapura, sedangkan Indonesia hanya memiliki 1 kurikulum yang digunakan untuk seluruh siswa dengan kemampuan matematika yang beragam, kemudian juga adanya metakognitif di dalam tujuan kurikulum pendidikan matematika Singapura yang belum ada pada kurikulum Merdeka, serta adanya tujuan penguatan karakter profil pelajar Pancasila yang belum ada pada kurikulum pendidikan matematika Singapura.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sarahwati, Sitisarahviber22@gmail.comD94219066
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKusaeri, Kusaerikusaeri@uinsby.ac.id2006077202
Thesis advisorLailiyah, Sitilailiyah@uinsby.ac.id2028098401
Subjects: Indonesia
Kurikulum
Matematika
Pendidikan
Keywords: Indonesia; kurikulum; matematika; Singapura.
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Matematika
Depositing User: Siti Sarahwati
Date Deposited: 08 Jul 2023 04:48
Last Modified: 08 Jul 2023 04:48
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/63278

Actions (login required)

View Item View Item