Mengorganisir masyarakat melalui komunitas pegiat air dalam upaya konservasi sumber di Dusun Ngebrak Desa Wanglu Kulon Kecamatan Senori Kabupaten Tuban

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Alfarisi, Ahmad Hilmi (2022) Mengorganisir masyarakat melalui komunitas pegiat air dalam upaya konservasi sumber di Dusun Ngebrak Desa Wanglu Kulon Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ahmad Hilmi Alfarisi_B92218100 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Pendampingan ini dilakukan di daerah yang tidak di lewati oleh sungai. Hamper 90% persen masyarakatnya bergantung pada satu sumber untuk mencukupi kebutuhan air sepanjang tahun. Permasalahannya ialah sumber selalu kekeringan di setip tahunnya, dan upaya-upaya penyelesaian masalah belum dilakukan berkelanjutan dan terorganisir. Penelitian dalam karya skripsi ini membahas tentang bagaimana upaya melakukan konservasi terhadap sumber mata air secara berkelanjutan. Menggunakan pendekatan dan metodologi penelitian berbasis partisipasi masyarakat yang dikenal dengan sebutan PAR (Participatory Action Research). Dalam metodologi PAR. terdapat tiga kata kunci yang menjadi landasan gerak dalam seluruh proses penelitian. Pertama ialah partisipasi, yakni mulai prosesawal hingga selelsai dilakukan atas partisipasi masyarakat. Kedua ialah aksi, yakni setelah mengetahui akar permasalan bersama akan dilakukan aksi untuk menuju perubahan yang lebih baik. Ketiga ialah riset, yakni dalam kesuluruhan proses menggunakan suatu metodologi penelitian sebagai sebuah tanggung jawab akademis yeng memenuhi asas keilmuan yang baku. Dalam melakukan upaya konservasi sumber mata air secara berkelanjutan, program yang diusung melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari awal hingga akhir. Penulis melakukan pemetaan Bersama masyarakat dan menyepakati beberapa rencana tindak lanjut. Kemudian melaksanakan apa yang telah direncanakan bersama masyarakat menjadi sebuah action. Sebagai suatu konsekuensi logis daripenelitian berbasis pemberdayaan masyarakat, maka adanya action menjadi tahap awal atas proses menciptakan suatu kemandirian dan keberdayaan masyarakat. Konservasi yang diusung kali ini berbeda karena menggunakan metode partisipasi, focus program berfokus pada mengorganisir masyarakat menggunakan komunitas, dan diharapkan terlahir inisiator local yang mana akan diproyeksikan untuk keberlanjutan program ini, yang kedua kesadaran masarakat sendiri terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Sedangkan kegiatan konservasi sendiri dengan pembuatan biopori dan revitalisasi embung di sekitar sumber yang lama terbengkalai.