Studi komparatif etika guru dan murid menurut Imam Syarifuddin an-Nawawi dan Muhammad Athiyah al-Abrasyi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hasanah, Nur (2023) Studi komparatif etika guru dan murid menurut Imam Syarifuddin an-Nawawi dan Muhammad Athiyah al-Abrasyi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nur Hasanah_D01219043.pdf

Download (1MB)

Abstract

Dalam dunia pendidikan Islam, banyak sekali tokoh yang memberikan berbagai pemikirannya sebagai salah satu upaya peningkatan dan perkembangan dunia pendidikan Islam, salahsatunya adalah Imam Syarifuddin An-Nawawi dan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi. Kedua tokoh ini telah memberikan berbagai pemikirannya yang sangat luarbiasa pada perkembangan pendidikan Islam, terutama dalam hal etika. Terdapat dua subjek yang memiliki peran dalam suatu proses kegiatan pendidikan. Kedua subjek tersebut adalah guru dan murid. Agar tercapai hasil yang maksimal, maka guru dan murid harus mengikuti beberapa etika yang berlaku. Dalam penyusunan hasil penelitian ini, penulis menggunakan metode kepustakaan atau library research dengan menggunakan teknik analysis content, yaitu dengan melakukan analisa terhadap pemikiran kedua tokoh guna menggali persamaan, perbedaan, dan keunggulan dari pemikiran kedua tokoh. Adapun sumber data utama yang penulis gunakan adalah buku Adabul ‘alim Walmuta’alim karya Imam Syarifuddin An-Nawawi terjemahan Hijrian A. Prihantoro dan Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam karya Muhammad Athiyah Al-Abrasyi terjemahan Bustami A. Gani dan Djohar Bahry. Selain itu, penulis juga menggunakan berbagai macam sumber pendukung berupa berbagai macam karya ilmiah yang ada sebagai bahan pendukung dalam keperluan menganlisa suatu konsep etika guru dan murid menurut Imam Syarifuddin An-Nawawi dan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan mengenai konsep etika guru menurut Imam Syarifuddin An-Nawawi dan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi. Persamaan yang sangat terlihat adalah adanya kewajiban bagi guru dan murid untuk selalu memiliki sikap terpuji. Sedangkan perbedaan yang terlihat antara pemikiran kedua tokoh terletak pada tatacara penjabaran konsep etika guru dan murid, yang mana Imam Syarifuddin An-Nawawi lebih menjabarkan lebih mendetail jika dibandingkan dengan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi. Hal ini membuat konsep etika guru dan murid menurut Imam Syarifuddin An-Nawawi menjadi lebih mudah untuk diterapkan, karena terdapat penjelasan yang rinci. Sedangkan konsep etika guru dan murid menurut Muhammad Athiyah Al-Abrasyi lebih ringkas sehingga dapat dengan mudah untuk diingat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hasanah, Nurnurh95970@gmail.comD01219043
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAbitolkha, Amir Malikiamir.abitolkha@gmail.com2008117102
Thesis advisorManan, Abdulabdulmanan1970@gmail.com0710067001
Subjects: Guru
Pendidikan
Pendidikan > Perilaku
Etika
Keywords: Etika; guru; murid; Imam Syarifuddin an-Nawawi; Muhammad Athiyah al-Abrasyi
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Nur Hasanah
Date Deposited: 18 Jul 2023 04:34
Last Modified: 18 Jul 2023 04:34
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/63307

Actions (login required)

View Item View Item