Metode pemahaman Muhammad Nasiruddin al-Albani dan jumhur ulama terhadap hadis-hadis sifat salat al-Nabi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Albaar, Abdullah (2023) Metode pemahaman Muhammad Nasiruddin al-Albani dan jumhur ulama terhadap hadis-hadis sifat salat al-Nabi. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Abdullah Albaar_02040620002.pdf
Download (1MB)

Abstract

Muhammad Nashiruddin al-Albani adalah seorang ulama kontemporer dalam bidang hadis. Meskipun sebagian orang menganggapnya sebagai ulama hadis, akan tetapi kebanyakan fatwa-fatwa yang dikeluarkannya banyak bertentangan dengan ulama-ulama terdahulu. Hal inilah yang perlu untuk dikaji untuk mengetahui apakah al-Albani juga memiliki fatwa-fatwa yang berkaitan dengan hadis atau menggunakan pemahaman hadis yang bertentangan dengan ulama-ulama terdahulu. Untuk mempermudah hal tersebut, kajian ini dibatasi pada kitab karya al-Albani yakni kitab Ṣifat Ṣalāt al-Nabī. Penelitian ini juga akan membandingkan pendapat dan pemahaman al-Albani terkait hadis-hadis dalam kitabnya dengan pendapat dan pemahaman jumhur ulama yang diwakili oleh para pensharah kutub al-sittah serta menentukan implikasi yang dapat timbul dari kedua sisi pemahaman mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan sumber data utamanya adalah kitab Ṣifat Ṣalāt al-Nabī serta kutub al-sittah dan sharahnya. Data-data tersebut kemudian akan dikumpulkan dengan metode dokumentasi untuk merekam semua informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebelum dianalisa secara deskriptif untuk menjawab permasalahan yang ada. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa pemahaman al-Albani terhadap beberapa hadis dalam kitab Ṣifat Ṣalāt al-Nabī berbeda dengan pendapat jumhur ulama terhadapa hadis-hadis tersebut. meskipun berbeda, kedua pemahaman ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri seperti pemahaman al-Albani yang bersifat tekstual lebih cocok untuk digunakan oleh masyarakat awam serta orang-orang yang baru masuk ke dalam agama Islam sedangkan pemahaman jumhur ulama lebih cocok untuk digunakan oleh orang-orang yang telah lebih lama mengenal Islam dan dapat memilah serta memilih dari beberapa pendapat yang ada.