Ideologi khilafah Islam pasca pembubaran HTI oleh pemerintah: analisis faming terhadap majalah Gema Pembebasan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Tirmidzi, Rahmat Ali (2023) Ideologi khilafah Islam pasca pembubaran HTI oleh pemerintah: analisis faming terhadap majalah Gema Pembebasan. Undergraduate thesis, Uin Sunan Ampel Surabaya.

Text
Rahmat Ali Tirmidzi_E91218093.pdf
Download (2MB)

Abstract

Tulisan ini meneliti tentang gerakan eks-HTI pasca dibubarkan oleh pemerintah. terdapat banyak celah yang dimanfaatkan oleh para eks-HTI untuk terus menyebarkan paham yang dianutinya sebagai kebenaran, yakni berdirinya Negara Islam atau Khilafah Islamiyah. Salah satu yang ditempuh melalui tulisan di media Online. Majalah gema pembebasan merupakan salah satu yang giat membuat tulisan propaganda mengenai berdirinya Khilafah Islamiyah sebagai solusi kenegaraan. Terdapat dua permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Pertama, Bagaimana aktvitas eks-HTI pasca pembubaran HTI? Kedua, Bagaimana framing media ideologi Khilafah Islam eks-HTI? Penelitian ini mengkaji majalah online gema pembebasam serta beberapa penelitian terdahulu betema sama. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan jenis kepustakaan library research). Data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teori analisis framing perspektif Robert Entmann. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan kecenderungan bagaimana Hizbut Tahrir dalam menyampaikan sebuah pesannya melalui majalah Online Gema Pembebasan. Kecenderungan atau aspek yang ditonjolkan Hizbut Tahrir yang dimaksud adalah pada empat skema framing. Dalam konteks define problems (pendefinisian masalah), Hizbut Tahrir dalam majalah online tersebut cenderung menyoroti masalah kegagalan sistem pemerintahan demokrasi. Pada konteks diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah), Hizbut Tahrir cenderung mengklaim bahwa penyebab masalah adalah negara. Aspek make moral judgement (membuat pilihan moral) dalam hal ini Hizbut Tahrir dominan mengajukan kritik. Treatment recommendation (menekankan penyelesaian). Dapat disimpulkan bahwa solusi yang ditawarkan Hizbut Tahrir sesungguhnya mengerucut pada konteks penegakan syariat atau sistem khilafah sebagai substitusi sistem demokrasi.