Menyelisik makna laba berdasarkan perspektif petani dalam sistem tebasan: studi fenomenologi transendental pada petani di Kabupaten Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sholikhah, Nurhidayatus (2023) Menyelisik makna laba berdasarkan perspektif petani dalam sistem tebasan: studi fenomenologi transendental pada petani di Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nurhidayatus Sholikhah_G92219109 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna laba berdasarkan perspektif petani dalam sistem tebasan di Kabupaten Lamongan. Fokus penelitian adalah pada petani pengguna sistem tebasan. Dalam hal ini, makna laba terbentuk dari lingkungan petani pengguna sistem tebasan di sektor pertanian. Jenis penelitian adalah kualitatif interpretif dengan penggunaan metode fenomenologi transendental Husserl. Metode fenomenologi transendental memberikan tekanan pada kemunculan makna berdasarkan pengalaman serta kesadaran setiap individu. Berbagai pengalaman sosial digali dengan pelaksanaan wawancara mendalam berdasarkan sudut pandang informan. Terdapat dua informan penelitian, yaitu Pak Shokib dan Pak Naryo. Teknik analisis data dimulai dengan tahapan identifikasi noema (analisis tekstural), epoche (pemberian tanda kurung (bracketing) sebagai analisis struktural berdasarkan identifikasi noema), noesis (pemaknaan mendalam), intentional analysis (hasil pemahaman akibat adanya hubungan antara noema dan noesis), dan eidetic reduction (landasan ide atas seluruh kesadaran murni). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap informan memiliki perbedaan perspektif terkait pemaknaan terhadap laba. Pak Shokib memberikan pemaknaan bahwa laba adalah hasil kejujuran. Karena jika tidak disertai dengan implementasi kejujuran, maka sama dengan menghentikan aliran rezeki. Di sisi lain, Pak Naryo memberikan pemaknaan bahwa laba adalah hasil akhir. Karena tujuan utama kegiatan jual beli adalah memperoleh hasil akhir berupa laba. Berdasarkan pada dua pemaknaan tersebut, maka laba dapat dimaknai sebagai hasil akhir atas implementasi kejujuran. Implikasi penelitian diharapkan mampu menjadi penyempurnaan penelitian-penelitian selanjutnya yang membahas mengenai laba sehingga dapat menciptakan hasil yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian-penelitian selanjutnya disarankan untuk membahas mengenai laba dalam berbagai kajian lain disertai penggunaan perspektif lebih luas.