Pengaruh BAP (6-Benzyl Amino Purin) dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) terhadap induksi tunas tanaman insulin (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A Gray) secara in vitro

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sa'adah, Siti Malihatus (2023) Pengaruh BAP (6-Benzyl Amino Purin) dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) terhadap induksi tunas tanaman insulin (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A Gray) secara in vitro. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Malihatus Sa'adah_H71219032 ok.pdf

Download (5MB)

Abstract

Tanaman insulin (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray) merupakan tanaman herba dari Famili Asteraceae yang memiliki manfaat di berbagai bidang, khususnya di bidang kesehatan dan farmakologi. Potensi tanaman insulin di bidang farmakologi meningkatkan prospek budidaya tanaman insulin. Dibutuhkan suatu metode budidaya yang dapat menghasilkan tanaman insulin dalam jumlah yang banyak dan dengan waktu yang singkat. Metode kultur jaringan merupakan metode yang tepat untuk budidaya tanaman insulin. Keberhasilan induksi tunas dalam kultur jaringan sangat ditentukan oleh zat pengatur tumbuh yang ditambahkan, terutama zat pengatur tumbuh sitokinin dan auksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh BAP dan NAA terhadap induksi tunas tanaman insulin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 perlakuan serta 4 pengulangan. Eksplan nodus tanaman insulin ditanam pada media MS (Murashige and Skoog) yang ditambahkan dengan zat pengatur tumbuh BAP (1,5 ppm; 3,0 ppm; dan 4,5 ppm) dan NAA (0,5 ppm; 1,0 ppm) yang kemudian diinkubasi selama 28 hari. Data yag diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji Kruskall-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap beberapa parameter induksi tunas tanaman insulin. Perlakuan kontrol merupakan perlakuan terbaik pada parameter waktu muncul tunas (7,6 HST), jumlah tunas (3,00), dan tinggi tunas (4,15 cm). Perlakuan BAP 1,5 ppm + NAA 1,0 ppm menghasilkan presentase pembentukan terbaik (91,75 %). Perlakuan BAP tunggal 3,0 ppm memiliki hasil terbaik pada parameter jumlah daun (8,33) dan berat kering tunas (0,0122 gram). Perlakuan BAP 1,5 ppm + NAA 0,5 ppm menghasilkan berat kering kalus terbaik (0,11 gram). Sedangkan seluruh perlakuan (kecuali kontrol) mengasilkan presentase kalus yang sama (100%).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sa'adah, Siti Malihatussitimalihatuss32@gmail.comH71219032
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHidayati, Irulirul_hidayati@uinsby.ac.id198102282014032001
Thesis advisorFaizah, Hanikhanikfaizah@uinsby.ac.id201409019
Subjects: Biologi
Perkebunan
Pertanian
Keywords: Induksi tunas; zat pengatur tumbuh; tithonia diversifolia; direct organogenesis; mikropropagasi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Biologi
Depositing User: Siti Malihatus Sa'adah
Date Deposited: 21 Jul 2023 03:18
Last Modified: 21 Jul 2023 03:18
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/63635

Actions (login required)

View Item View Item