Implementasi Metode K-Medoids Clustering terhadap kejadian Gempa Bumi Di Indonesia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Inayah, Jauharotul (2023) Implementasi Metode K-Medoids Clustering terhadap kejadian Gempa Bumi Di Indonesia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Jauharotul Inayah_H02219012 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Secara geografis Indonesia berada di antara tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi sangat rentan terhadap bencana alam gempa bumi. Kejadian gempa bumi di Indonesia yang paling dahsyat hingga menyebabkan tsunami terjadi pada tahun 2004 di Provinsi Aceh dengan berkekuatan 9,3 skala richer dengan kedalaman 30 km di dasar Samudera Hindia yang mengakibatkan kerusakan parah dan diperkirakan memakan sebanyak 230.000 korban jiwa. Pada tahun 2022 terjadi sebanyak 24 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia dengan salah satu kejadian tersebut yang memiliki dampak paling besar adalah gempa di Cianjur yang memakan sebanyak 635 korban jiwa. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa bumi, sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengklasterkan daerah rawan gempa bumi di Indonesia dengan menggunakan metode K-Medoids dan evaluasi klaster dengan menggunakan silhouette coefficient. Data kejadian gempa bumi diperoleh dari website United States Geological Survey (USGS) dengan total data sebanyak 582 kejadian. Hasil penelitian ini diperoleh nilai Silhouette Coefficient sebesar 0.68016 dengan jumlah dua klaster yang dikategorikan sebagai klaster tingkat kerawanan sangat tinggi yaitu daerah di sekitar pulau Bali, Sulawesi, hingga Irian Jaya, dan klaster tingkat kerawanan tinggi yaitu daerah bagian barat pulau Sumatra hingga bagian selatan pulau Jawa.