Interpretasi kontekstual Q.S. Al Tawbah ayat 6: oportunitas dakwah dalam pluralisme agama

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aziz, Ienash Huwaida (2023) Interpretasi kontekstual Q.S. Al Tawbah ayat 6: oportunitas dakwah dalam pluralisme agama. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ienash Huwaida Aziz_E93218094 ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab kunci dan pedoman utama umat manusia. Setiap ayat di dalamnya mengandung nilai dan pesan, baik tersurat maupun tersirat. Sebagian ayat al-Qur’an turun dengan suatu sebab atau berkaitan dengan suatu peristiwa. Meskipun begitu, tidak berarti isi dan pesannya harus selalu terpasung dan tertumpu pada peristiwa lampau tersebut. Tentu terdapat suatu pesan dan nilai yang dapat diambil dan diterapkan pada generasi dan masa-masa selanjutnya. Seperti halnya dengan ayat keenam pada Surah al-Tawbah ini. Ayat ini turun berkenaan dengan pemberian perlindungan terhadap kaum musyrikin kala itu agar mereka dapat mendengar kalam Allah. Meskipun dilatarbelakangi oleh peristiwa tersebut, namun tentu ada pesan dan nilai yang relevan dengan konteks masa kini. Karena itu, peneliti berupaya mengkaji ayat tersebut dengan metode tafsir kontekstual Abdullah Saeed untuk mengkaji secara mendalam ayat tersebut melalui bahasa, konteks sosio-historis, pesan dan analisa konteks masa kini, dengan tujuan menemukan makna kontemporer yang relevan dan dapat diterapkan pada masa kini. Dari pengkajian kontekstual ini, ditemukan bahwa salah satu nilai kontemporer yang didapat dari ayat tersebut adalah oportunitas atau peluang dakwah dalam pluralisme agama atau keberagaman agama. Hal ini berdasarkan makna “istajara” yang tidak hanya berarti meminta perlindungan, namun juga berarti dekat dan berdampingan. Juga makna musyrikin yang dapat disematkan pada penganut agama lain dan makna “mendengar kalam Allah” yang artinya lebih luas dari sekedar mendengar al-Qur’an, namun juga berarti mendengar ajaran-ajaran islam dan melihatnya.