Konsep self-esteem dalam al-Qur'an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fatekhah, Rully (2023) Konsep self-esteem dalam al-Qur'an. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Rully Fatekhah_E93217092.pdf
Download (2MB)

Abstract

Perkembangan zaman membuat manusia dapat menjalani hidup yang efisien, semua kemudahan ini dapat terwujud berkat kedigdayaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna baik fisik dan akalnya. Namun kemajuan zaman menimbulkan masalah yang semakin kompleks yang berimbas pada terganggunya psikis manusia. Pada tahun 2022 statistik data menyebutkan rasio upaya bunuh diri dan kematian di Indonesia sebesar 8 – 24:1, hal ini dilatarbelakangi oleh rasa inferioritas atau rendahnya harga diri (self-esteem), padahal ajaran Islam senantiasa menjadikan manusia sebagai makhluk mulia yang memiliki derajat tinggi sesuai dengan firman Allah pada Q.S al-Isrā’ [17]: 62. Q.S al-Isrā’ [17]: 70, Q.S al-Furqān [25]: 72, Q.S al-Hujurāt [49]: 13. Oleh sebab itu, penelitian ini mengkaji dua hal: bagaimana konsep self-esteemi dalam al-Qur’ān serta bagaimana kontekstualisasinya pada masa kini. Metode yang digunakan adalah metode tematik ayat (maudhu’i) yang terkandung dalam pendekatan kontekstual Abdullah Saeed. Pendekatan kontekstual yang ditawarkan oleh Abdullah Saeed terdiri dari empat langkah: Menentukan teks yang akan ditafsirkan (encounter with the world of text), Analisis Kritisi (Critical Analysisi), Memahami maknai historis ketika wahyu diturunkan (Meaning for the first recipient), dan Mengaitkan teks dengan konteks saat ini (Meaning for the present). Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsep self-esteem dalami al-Qur’ān yang tertera dalami Q.S al-Isrā’ [17]: 62 Q.S al-Isrā’ [17]: 70, Q.S al-Furqān [25]: 72, dan Q.S al-Hujurāt [49]: 13 sejalan dengan konsep self-esteem yang diyakini oleh para ahli psikologi yakni bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki predikat mulia dan sempurna sebab manusia memiliki fisik yang indah serta akal yang dapat membantunya dalam melakukan penilaian baik dan buruk baik bagi agama dan duniawinya. Kemudian kontekstualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam ayat-ayat self-esteem sepeti kemampuan manusia untuk mewujudkan perubahan ke arah positif yang akan mengahsilkan peradaban, menanamkan sikap jujur serta toleransi niscaya akan sangat mengubah kualitas sumber daya manusia ke arah yang positif dan berintegritas tinggi, yang mana dalam skala lebih besar akan memajukan Negara dalam berbagai sektor.