Konsep Tawḥīd Perspektif Muḥammad Bin Ṣāliḥ Al-‘Uthaymīn dalam Karya Tafsīr Al-Qur’ān Al-Karīm

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Taufiq, Muhammad (2021) Konsep Tawḥīd Perspektif Muḥammad Bin Ṣāliḥ Al-‘Uthaymīn dalam Karya Tafsīr Al-Qur’ān Al-Karīm. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Taufiq_F23416154 OK.pdf

Download (2MB)

Abstract

Disertasi ini mengkaji pemikiran al-‘Uthaymīn tentang konsep tawḥīd dalam karya monumentalnya Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm. Meskipun al-‘Uthaymīn mengklaim mengikuti manhaj Ahl al-Sunnah wa al-Jamā’ah, namun pemikiran tawḥīd-nya ternyata memunculkan banyak kontroversi, khususnya dalam tawḥīd ulūhiyyah atau ‘ibādah dengan banyak mensyirikkan umat Islam yang berbeda pandangan dengannya. Manhaj Ahl al-Sunnah wa al-Jamā’ah yang dikembangkan al-‘Uthaymīn berintikan pada strukturisasi tawḥīd rubūbiyyah, ulūhiyyah dan asmā’ wa ṣifāt serta larangan menakwilkan ayat-ayat sifat. Penelitian ini menjawab permasalahan: 1). Bagaimana pengungkapan tawḥīd dalam al-Qur’an ?; 2). Bagaimana struktur dasar teori tawḥīd perspektif Muḥammad bin Ṣāliḥ al-‘Uthaymīn?; dan 3). Bagaimana interpretasi al-‘Uthaymīn terhadap ayat-ayat pada struktur dasar tawḥīd ?. Penelitian kepustakaan ini menggunakan metode kualitatif dan analisis isi (content analysis). Metode pengumpulan data adalah dokumentasi, dan Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm serta karya-karya al-‘Uthaymīn lainnya yang membahas tawḥīd merupakan data primer, sedangkan karya-karya ulama lainnya dan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini sebagai data sekunder. Temuan penelitian ini bahwa ada tiga bentuk pengungkapan tawḥīd dalam al-Qur’an yaitu wāḥid, aḥad dan waḥd dengan struktur kalimat al-Nafyu wa al-Ithbāt, al-ithbāt dan al-nafyu. Struktur tawḥīd al-‘Uthaymīn menempatkan tawḥīd rubūbiyyah pada tingkatan pertama, lalu ulūhiyyah atau ‘ibādah, kemudian asmā’ wa ṣifāt. Struktur tawḥīd yang demikian dengan konsep ibadah yang terlalu luas memiliki motif terselubung yaitu mengkafirkan orang-orang yang berbeda pandangan dengannya (Salafī Wahhābī). Al-‘Uthaymīn memaknai tawḥīd rubūbiyyah dengan keyakinan bahwa Allah satu-satunya Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta. Ia berupaya men-tawḥīd-kan Allah swt. semurni-murninya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun serta berusaha menjalankan syari’at sesuai dengan perintah-Nya sebagimana dipahami dalam manhaj Ahl al-Sunnah wa al-Jamā’ah. Dalam menyikapi ayat-ayat ṣifāt, ternyata ia juga melakukan penakwilan. Secara teoritis, penelitian ini menyanggah pendapat Abdullah Saeed yang memasukkan al-‘Uthaymīn ke dalam kelompok literalis, karena ia banyak menakwilkan ayat-ayat sifat, hal itu bertentangan dengan metode literalis yang memahami ayat-ayat ṣifāt sesuai dengan makna ḥarfiyyah semata. Selanjutnya peneliti lebih cenderung memasukkan al-‘Uthaymīn dalam kelompok mushabbihah. Penelitian ini juga menemukan bahwa manhaj Ahl al-Sunnah wa al-Jamā’ah yang dimaksudkan al-‘Uthaymīn adalah mengikuti manhaj Ibn Taymiyyah dan Abd al-Wahhāb, bukan manhaj Imām Aḥmad bin Ḥanbal.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Taufiq, Muhammadmtq67@uinmataram.ac.id.F23416154
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNasir, Ridlwan--8937430021
Thesis advisorDjamaluddin, Burhan--2021125501
Subjects: Tafsir
Keywords: Tawḥīd; Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah; al-Salaf al-salih, al-‘uthaymīn; Syirik; al-Mushabbihah.
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Muhammad Taufiq
Date Deposited: 01 Aug 2023 01:12
Last Modified: 01 Aug 2023 01:12
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/64660

Actions (login required)

View Item View Item