Studi komperatif tentang konsep marifat al Ghazali dan Raden Ngabehi Ronggowarsito

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pratama, Arnita Nabela (2023) Studi komperatif tentang konsep marifat al Ghazali dan Raden Ngabehi Ronggowarsito. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Arnita Nabela Pratama_E77218041 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji terkait studi komperatif tentang konsep ma’rifat al-Ghazali dan R. Ng. Ronggowarsito. Berdasarkan kajian yang diangkat adanya dua pengaruh dari sudut pandang antara budaya Jawa dan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dalam konsep ma’rifat. Permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini meliputi: 1) Bagaimana konsep Ma’rifat al-Ghazali dan RN. Ronggowarsito? dan 2) Apa persamaan dan perbedaan kajian Ma’rifat al-Ghazali dan RN. Ronggowarsito?. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metodelogi penelitian kepustakaan (library research). Penulis menggunakan metode deskriptif dan komperatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder berupa buku, jurnal dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep ma’rifat al-Ghazali adalah mengatahui rahasia-rahasia Ketuhanan yang memiliki tujuan akhir yang harus dicapai untuk mendapatkan kesempurnaan tertinggi dimana di dalamnya mengandung kebahagiaan hakiki. Ma’rifat R. Ng. Ronggowarsito merupakan ilmu kesempurnaan dalam hidup manusia dapat dikatakan hidup sempurna apabila manusia ke tempat kembalinya yang disebut sebagai sangkan paran. Dalam upaya mencapai kesempurnaan sangkan paran adalah melakukan wirid tentang hakikat hidup manusia. Persamaan ma’rifat al-Ghazali dan R. Ng. Ronggowarsito terlihat dari konsep pemikiran kedua tokoh tersebut bahwa pengetahuan ma’rifat tidak berasal dari hasil pemikiran manusia melainkan berasal dari hati (kalbu) untuk mendapatkan kesempurnaan hidup. Perbedaan konsep ma’rifat al-Ghazali dan R. Ng. Ronggowarsito terdapat lima aspek yakni: 1. Untuk mencapai ma’rifat, 2. Konsep ma’rifat, 3. Tahapan ma’rifat, 4. Tingkatan ma’rifat, dan 5. Konsep manusia.