Konsep marifat: studi komparatif antara Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Ranggawarsita

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sarmada, Muhammad Ari (2023) Konsep marifat: studi komparatif antara Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Ranggawarsita. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Muhammad Ari Sarmada_E97219080 ok.pdf

Download (1MB)

Abstract

Ma’rifat merupakan ajaran terpenting dalam ajaran tasawuf dan Ajaran ma’rifat tidak hanya beredar di timur tengah saja, dalam Konsep Ma’rifat antara Sykeh Abdul Qadir Jailani dan Ranggawarsita terdapat perbedaan dan kesamaan yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep ma’rifat Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Ranggawarsita. Adapun rumusan masalah yang akan dieksplorasi ialah: 1. Bagaimana konsep Ma’rifat Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Ranggawarsita? 2. Bagaimana Persamaan dan Perbedaan pemikiran Ma’rifat Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Ranggawarsita? Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan penelitian kepustakaan. Sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis primer dan sekunder berupa buku-buku yang dikarang langsung oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Ranggawarsita mengenai ma’rifat, Jurnal, Surat kabar, dan internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Library Research. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: Pertama Konsep Ma’rifat Syekh Abdul Qadir Jaelani ialah dengan mengenal Allah melalui Nama, Sifat dan Perbuatan-Nya. Dan jika seseorang ingin menggapai ma’rifat maka ia harus mencintai Allah. Sementara Konsep Ma’rifat Ranggawarsita adalah dengan Manunggaling Kawula lan Gusti, ajaran ma’rifat dalam Serat Wirid Hidayat Jati menegaskan bahwa manusia adalah amnifestasinya (tajalli) Dzat yang bersifat Esa dan ajaran martabat tujuh yang harus ditempuh oleh manusia. Kedua, Terdapat persamaan dan perbedaan dalam konsep ma’rifat Syekh Abdul Qadir dan Ranggawarsita. Adapun persamaannya yaitu: keduanya menjabarkan asal mula penciptaan manusia dan alam raya, adanya penjelasan mengenai hal ghaib, memerlukan dzikir sebagai jalan menuju Allah, dalam konsep Tauhid Syekh Abdul Qadir dapat juga ditemui dalam wejangan Panetep Santosaning iman dan Sasahidan. Sementara perbedaannya ialah: keduanya memiliki konsep yang berbeda. Syekh Abdul Qadir menerapkan ajaran Tauhid dengan mengenal Allah sementara Ranggawarsita menerapkan ajaran Manunggaling Kawula lan Gusti, Dalam cara menggapai ma’rifat keduanya memiliki perbedaan, Syekh Abdul Qadir dengan konsep tingkatan maqamnya sementara Ranggawarsita dengan konsep martabat tujuh (penghayatan ghaib).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sarmada, Muhammad Ariaryzeus5@gmail.comE97219080
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorYazid, Syaifullohkenzie102013@gmail.com20207906
Subjects: Tasawuf
Keywords: Studi komparatif; Marifat; Syekh Abdul Qadir; Ranggawarsita
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Mahasiswa Muhammad Ari Sarmada
Date Deposited: 07 Sep 2023 07:21
Last Modified: 07 Sep 2023 07:21
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/64954

Available Versions of this Item

  • Konsep marifat: studi komparatif antara Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Ranggawarsita. (deposited 07 Sep 2023 07:21) [Currently Displayed]

Actions (login required)

View Item View Item