This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ahmad, Adam Firmansyah (2023) Dinamika penggunaan bencet di Masjid Qowiyuddin Jagir Wonokromo dalam penentuan awal waktu salat zuhur dan asar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Adam Firmansyah Ahmad_C96219036.pdf Download (6MB) |
Abstract
Sundial berasal dari kata Sun yang berarti Matahari dan Dial yang memiliki arti lempengan. Sundial atau yang juga disebut dengan jam Matahari merupakan suatu perangkat yang berfungsi sebagai penunjuk waktu semu lokal dengan memanfaatkan cahaya Matahari yang menimpa Gnomon, sehingga menghasilkan bayang-bayang dari Gnomon tersebut. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam rumusan masalah: Bagaimana sejarah dan latar belakang penggunaan Bencet di Masjid Qowiyuddin Jagir Wonokromo?, serta Bagaimana dinamika penggunaan Bencet di Masjid Qowiyuddin Jagir Wonokromo? Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, dan dengan menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research). Adapun data primer dari penelitian ini berupa hasil wawancara terhadap Takmir masjid, tokoh masyarakat, masyarakat setempat serta hasil observasi terhadap Bencet. Sementara untuk data sekunder berupa buku "Ilmu Falak Dari Sejarah Ke Teori Dan Aplikasi" karya Siti Tatmainul Qulub, dan buku "Kamus Ilmu Falak" karya Muhyiddin Khazin, serta jurnal, maupun referensi terkait lainnya. Penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi secara langsung ke Masjid Qowiyuddin Jagir Wonokromo. Kemudian data yang diperoleh akan diolah dengan melakukan pencatatan, pengelompokan, pengidentifikasian, dan penggunaan data yang valid dan relevan. Sementara untuk analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menghasilkan bahwa penggunakan Bencet di Masjid Qowiyuddin dijadikan sebagai patokan dalam penentuan waktu salat. Sekaligus sebagai sarana pembelajaran bagi para santri Mbah Qowiyuddin maupun masyarakat sekitar. Adapun alasan Masjid Qowiyuddin masih berpedoman pada Bencet dalam penentuan waktu salatnya adalah karena mereka ingin melestarikan peninggalan alim ulama terdahulu yakni Mbah Qowiyuddin. Dinamika yang terjadi pada penggunaan Bencet telah mengalami kemunduran, hingga pada tahun 2019 Bencet di Masjid Qowiyuddin mulai tidak digunakan kembali. Saat ini, Masjid Qowiyuddin dalam penentuan waktu salatnya berpatokan pada Masjid Rahmat Surabaya dan juga mengacu pada jadwal waktu salat Yayasan Koordinasi Masjid Surabaya. Disebabkan oleh faktor tidak ada yang istiqomah pada penggunaannya dan adanya instrumen penunjuk waktu modern. Diharapkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait keakuratan Bencet di Masjid Qowiyuddin Jagir Wonokromo sebagai penentu awal waktu salat Zuhur dan Asar serta perlu diadakannya sosialisasi dan edukasi baik melalui kajian, kumpulan, penyuluhan, pelatihan maupun hal lain sejenisnya tentang pemahaman Bencet tersebut dengan tujuan agar instrumen ini dapat difungsikan kembali.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Astronomi Hisab dan Rukyah Falak |
||||||||
Keywords: | Sundial; ilmu falak | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak | ||||||||
Depositing User: | Adam Firmansyah Ahmad | ||||||||
Date Deposited: | 12 Sep 2023 04:55 | ||||||||
Last Modified: | 12 Sep 2023 04:55 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/64958 |
Actions (login required)
View Item |