Konsep kekerasan dalam tafsir: studi kritis atas penafsiran ayat-ayat “kekerasan” menurut Sayyid Qutb dalam tafsir fizilal al-qur’an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abdullah M, Fadhli (2022) Konsep kekerasan dalam tafsir: studi kritis atas penafsiran ayat-ayat “kekerasan” menurut Sayyid Qutb dalam tafsir fizilal al-qur’an. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Fadhli Abdullah M_F02519159 OK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pada prinsipnya, produk tafsir tidak dapat dialienasi dari pergumulan antara mufasir dengan realitas yang mengitarinya, baik itu sosial, budaya, politik, maupun keagamaan. Proses dialektika ini terjadi pada Tafsir Fi Zilal al-Qur’ankarya Sayyid Qutb, sebuah karya tafsir yang merefleksikan krisis politik di Mesir, tepatnya antara tahun 1952-1956 ketika rezim Gamal Abd. Naser berupaya menghancurkan gerakan Ikhwan al-Muslimin yang dianggap berusaha menjatuhkan pemerintah. Puncaknya, sekitar bulan Mei tahun 1955, Sayyid Qutb menjadi salah satu tokoh Ikhwan al-Muslimin yang ditangkap karena alasan makar. Sejak saat itu, perjalanan dari penjara ke penjara mewarnai perjalan hidup Sayyid Qut}b. Pada masa penahanannya inilah, Sayyid Qut}b menyelesaikan penulisan Tafsir Fi Zilal al-Qur’an. Ada indikasi bagaimana situasi sosial-politik tersebut memiliki pengaruh kuat terhadap pemikiran Sayyid Qutb, khususnya pada ayat-ayat perang dan jihad. Bertolak dari problem di atas, orientasi penelitian ini ditujukan untuk memberikan sketsa pemikiran dan pandangan Sayyid Qutb terhadap ayat-ayat “kekerasan” yang tertuang dalam tafsirnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang datanya bersumber dari kepustakaan (library research). Untuk mengungkap pemikiran Sayyid Qutb terhadap ayat-ayat “kekerasan” dalam Tafsir Fi Zilal al-Qur’an, digunakan kerangka teori dorongan (drive theories), atau yang lebih dikenal dengan teori Frustrasi-agresi, dan teori gerak ganda (double movement theories).Dengan menggunakan metode di atas, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan. Pertama, Sayyid Qutb cenderung bersikap keras dan negatif dalam menceritakan kelompok-kelompok lain di luar Islam dengan menafikan konsep pluralitas agama yang sejatinya merupakan sunnat al-Allah. Kedua, Sayyid Qutb merupakan pemikir yang menginspirasi lahirnya berbagai kelompok Islam radikal.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abdullah M, Fadhlidulfadhly96@gmail.comF02519159
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRiyadi, Abdul Kadir--2013087003
Thesis advisorThobroni, Ahmad Yusamayusamth71@gmail.com2022077101
Subjects: Al Qur'an
Keywords: Kekerasan; Sayyid Qutb; Tafsir fi Zilal al-Qur’a
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Fadhli Abd Fadhli Abdullah
Date Deposited: 08 Oct 2023 12:36
Last Modified: 08 Oct 2023 12:36
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65084

Actions (login required)

View Item View Item