Analisis akad wakalah bi al ujrah terhadap praktik jasa titip jual preloved online di akun Instagram @isileumari

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Siswanto, Windy (2023) Analisis akad wakalah bi al ujrah terhadap praktik jasa titip jual preloved online di akun Instagram @isileumari. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Windy Siswanto_C02218044 ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang praktik titip jual yang menggunakan jasa pihak ketiga sebagai perantara dan peneliti memiliki fokus utama pada : 1. Bagaimana praktik jasa titip jual preloved online di akun instagram @isileumari, dan 2. Bagaimana analisis akad wakalah bi al-ujrah terhadap praktik jasa titip jual preloved online di akun instagram @isileumari. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan menggunakan pola pikir deduktif, dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara online dengan pihak admin akun istagram @isileumari dan dokumentasi-dokumentasi dari akun tersebut. Teori yang digunakan adalah Wakalah Bi Al-Ujrah. Hasil penelitian menemukan 1) Praktik ini merupakan sebuah cara baru dalam memberikan jasa promosi produk atau barang yang akan dijual oleh pemiliknya dengan skema titip jual. Di mana pemilik akun @isileumari mengunggah gambar atau foto produk yang akan dijual di akun Instagramnya dengan tarif yang sudah ditentukan. cenderung memiliki sisi lemah yang dapat merugikan pihak yang bertransaksi. Di sisi lain pihak penjual tidak tervalidasi keaslian akunnya sehingga dapat menimbulkan penipuan yang dapat dilakukan kepada pembeli. Karena dalam transaksi tersebut pihak pemilik akun tidak terlibat secara langsung sebagai mediator. 2) Praktik ini menggunakan skema akad wakalah bi al-ujrah di mana skema pendelegasian dengan upah diberikan kepada pemilik akun @isileumari untuk mengunggah foto atau produk untuk dijualkan oleh pemilik akun tersebut. Dalam hal ini admin akun tersebut tidak benar-benar mengetahui kondisi barang dan juga tidak bisa memvalidasi barang tersebut ada atau tidak. Tentu dalam hal ini jika admin akun tetap menjual barang tersebut sedangkan barang tidak ada pada kuasanya maka dapat dikatakan gharar. Meski begitu, skema titip jual ini menjadi solusi alternatif bagi orang yang ingin menjual barangnya lebih cepat dan dijangkau banyak orang. Yang tentu perlu dilakukan penyesuaian hukum-hukum agar tetap sejalan dengan prinsip syariat dan tidak merugikan salah satu pihak.