Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli rumah berbasis syariah di mulia village Juanda Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zahro, Salma Fitria Fatimatuz (2023) Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli rumah berbasis syariah di mulia village Juanda Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Salma Fitria F Z_C72219074.pdf

Download (6MB)

Abstract

Manusia dikatakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari manusia lain. Dalam melakukan kegiatan ekonomi, pada kegiatan ekonomi seperti jual beli harus dilakukan oleh dua orang atau lebih karena syarat dari jual beli harus terdapat penjual dan pembeli, akad, sighat, dll. Sejak sistem syariah mulai diberlakukan di Indonesia banyak sekali dari para ahli syariah maupun masyarakat yang meminati sistem syariah mulai membuat sektor jasa dan juga produksi berbasis syariah. Akibat dari trend tersebut timbul beberapa lembaga pada lingkup perusahaan jasa terdapat hotel berbasis syariah, pariwisata syariah dan Property syariah. Dalam skripsi ini akan menjawab pertanyaan tertuang dalam rumusan masalah : bagaimana praktik akad jual beli rumah berbasis syariah di Mulia Village Juanda Sidoarjo dan tinjauan hukum islam terhadap akad jual beli rumah di Mulia Village Juanda.Data penelitian ini dihimpun menggunakan data primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan analasis kualitatif yaitu dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang selanjutnya disusun dengan sistematis sehingga menjadi data yang konkrit mengenai praktik akad wā’ad dalam transaksi jual beli rumah di Mulia Village Juanda sidoarjo dengan menggunakan teori hukum islam yang meliputi jual beli, wā’ad, dan bāi’ istishnā’.Hasil penelitian ini menyimpulkan: Pertama, praktik jual-beli rumah berbasis syariah di Mulia Village Juanda Sidoarjo ini dengan datang langsung ke Fariza Mulia Abadi yaitu sebagai developer Mulia Village Juanda. Kemudian penjual dan user melaksanakan kesepakatan type dan harga jual. Untuk pembayarannya dilakukan sesuai dengan kesepakatan yaitu cash bertahap atau angsuran. Pembayaran angsuran hanya bisa dilakukan selama 5 tahun. Hal ini sudah sesuai dengan praktiknya. Kedua, Akad yang digunakan adalah akad bāi’ istishnā’ yang disertai dengan akad wā’ad. Karena objek yang diperjual belikan, rukun dan syarat hal tersebut termasuk dalam akad bāi’ istishnā’. Dibuktikan dengan objek yang diperjual belikan masih akan dibuatkan oleh penjual dan terdapat spesifikasi terhadap objek tersebut yang dituangkan dalam wā’ad. Penerapnnya jika ada salah satu pihak yang tidak menepati janji maka pihak tersebut tidak dapat di tuntut.Sejalan dengan kesimpulan diatas penulis menyarankan: pertama, penjual seharusnya membuat perjanjian selain wā’ad agar tidak ada sikap semena-mena atau hal yang tidak diinginkan terjadi, agar kedua belah pihak dapat mempertanggung jawabnya. Kedua, Pihak pembeli seharusnya lebih berhati-hati dalam menandatangani atau memahami kontrak tersebut.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Zahro, Salma Fitria Fatimatuzsalmafitriia@gmail.comC72219074
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRohman, Moh. Faizurfaza.veiro@gmail.com2026118901
Subjects: Ekonomi Islam
Hukum Islam > Jual Beli > Jual Beli
Hukum Ekonomi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ekonomi Syariah
Depositing User: salma fitria fatimatuz zahro
Date Deposited: 21 Sep 2023 02:34
Last Modified: 21 Sep 2023 02:34
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65227

Actions (login required)

View Item View Item