Konstruksi diri pendakwah penyuluh agama islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nafiah, Tsalits Maratun (2022) Konstruksi diri pendakwah penyuluh agama islam dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Tsalits Maratun Nafiah_02040720025 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Keluarga sakinah merupakan keluarga ideal yang diidamkan semua orang. Di kecamatan Pulung angka perceraian masih tergolong tinggi. Dengan demikian Penyuluh Agama Islam sebagai leading sektor bimbingan masyarakat Islam mengkonstruksi dan mencitrakan dirinya dalam menghadapi fenomena tersebut.Penelitian ini mengkaji konstruksi diri pendakwah dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo serta faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Kemudian penelitian ini dianalisis menggunakan teori konstruksi identitas, teori proses dakwah, dan teori fenomenologi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat konstruksi diri pendakwah dalam mewujudkan keluarga sakinah. Pertama, sebagai konsultan,pendakwah memberikan fasilitas konsultasi untuk problematika keluarga. Kedua,sebagai pendamping, pendakwah mendampingi penyelesaian konflik rumah tangga yang lebih kompeks. Ketiga, sebagai pendidik, menyampaikan informasi dan ilmu terkait keluarga sakinah melalui berbagai program kerja yaitu bimbingan perkawinan, bimbingan pasca perkawinan, sosialisasi UU, dan majlis taklim. Keempat, sebagai tauladan, pendakwah membagikan tauladan mengenai kehidupan sehari-hari dan kiat-kiat menjaga keharmonisan rumah tangga. Faktor pendukung konstruksi diri pendakwah adalah semangat yang tinggi dari pendakwah maupun mitra dakwah, partisipasi dari pihak lain, dan seragam sebagai identitas. Adapun faktor penghambatnya adalah akses jalan beberapa wilayah yang masih kurang layak dan minimnya minat dari jamaah laki-laki dalam
kegiatan majlis taklim.