Analisis kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar di SMA Negeri 10 Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Saadah, Mas Diajeng Fatimah Nailah (2023) Analisis kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar di SMA Negeri 10 Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Mas Diajeng Fatimah Nailah Saadah_D91219122.pdf
Download (1MB)

Abstract

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan paradigma baru dalam dunia Pendidikan yang menekankan pada pemberdayaan siswa dalam mengelola pembelajaran secara mandiri. Dalam konteks ini, peran guru menjadi sangat penting sebagai fasilitator pembelajaran yang kompeten dengan berpatokan pada Kompetensi Guru yang diatur dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa masalah yaitu (1) Kompetensi Guru PAI dalam menghadapi Kurikulum Merdeka Belajar (2) Upaya sekolah/pendidik dalam meningkatkan Kompetensi Guru dalam menghadapi Kurikulum Merdeka Belajar pada mata pelajaran PAI (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan Kompetensi Guru dalam menghadapi Kurikulum Merdeka Belajar. Analisis Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi Kurikulum Merdeka Belajar di SMA Negeri 10 Surabaya didapatkan hasil bahwa guru PAI SMA Negeri 10 Surabaya mampu menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar yang sesuai dengan peraturan terbukti dari guru PAI SMA Negeri 10 Surabaya mampu dalam pemenuhan administrasi pembelajaran berupa perangkat pembelajaran yang sesuai dengan aturan Kurikulum Merdeka Belajar, penerapan pembelajaran beserta penunjang-penunjangnya di dalam kelas yang sesuai dengan peraturan Kurikulum Merdeka Belajar yakni lebih sederhana dan mendalam; Lebih merdeka, relevan dan interaktif dengan berupaya mengimplementasikan Kompetensi Guru yang sesuai dengan Undang-undang No. 14 Tahun 2005 dan aktif belajar untuk mempelajari aturan dari Kurikulum Merdeka yang sangat dibutuhkan dalam penerapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar dengan pengupayaan yang telah dilakukan sekolah berupa pemenuhan fasilitas belajar seperti penyediaan wokrshop, seminar, pelatihan. Faktor pendukung dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar adalah penyedian fasilitas sekolah dan penghambatnya adalah setiap pribadi yang tidak mau belajar untuk meningkatkan kompetensi diri.