Penentuan awal waktu subuh menggunakan citra all sky camera di observatorium astronomi Sunan Ampel (OASA)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

F.M, Muhammad Amal Rizqhy (2023) Penentuan awal waktu subuh menggunakan citra all sky camera di observatorium astronomi Sunan Ampel (OASA). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Amal Rizqhy F.M_C96219055.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penentuan awal waktu subuh banyak dibahas diberbagai sumber dan berbagai kalangan khususnya pada umat Muslim dari sisi Al-quran dan hadis serta sudut pandang sains yaitu astronomi, masing-masing daerah dan pihak-pihak memiliki perbedaan pendapat terkait dengan awal waktu subuh mulai dari ketinggian matahari 18° hingga 20°. Pada skripsi ini peneliti membahas mengenai penentuan awal waktu subuh berdasarkan sudut pandang astronomi yaitu dengan menggunakan data citra dari kamera All sky dan melakukan pengamatan diOASA dengan ketinggian tempat 28 mdpl.Dengan rumusan masalah bagaimana penentuan awal waktu subuh menggunakan citra All sky camera diOASA? dan bagaimana akurasi penentuan awal waktu subuh menggunakan citra All sky camera diOASA?. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk membahas awal waktu subuh berdasarkan sudut pandang astronomi menggunakan benda optik tersebut. Berdasarkan pada penelitian yang dilaksanakan peneliti dengan menggunakan metode studi lapangan (field research) dan pendekatan kualitatif. Dengan sumber data primer yaitu dari citra All sky camera sebagai data utama dalam penulisan ini dan data sekunder berupa data Kemenag, data SQM (Sky Quality Meter), jurnal dan artikel yang membahas terkait dengan pembahasan pada penulisan. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah observasi dan dokumentasi, observasi berupa pengamatan pada langit malam dan dokumentasi merekam kondisi langit malam tersebut. Penentuan awal waktu subuh menggunakan citra All sky camera diOASA ini menggunakan aplikasi Astroimagej untuk mengubah citra menjadi angka dan Excel mengubah data citra angka menjadi data grafik sehingga ditemukan titik belok awal waktu subuh. Selanjutnya untuk akurasinya, hasil dari penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti tersebut ialah penentuan awal waktu subuh menggunakan citra All sky camera terjadwal pada pukul 04:35 untuk tanggal 30 Agustus 2022 dan 04:33 untuk tanggal 02 September 2022, hasil tersebut dibandingkan dengan data Kemenag dan data SQM yang sudah ada diOASA memiliki selisih yakni sebesar 19 menit hingga 24 menit, hal tersebut bisa terjadi karena kondisi langit yang banyak terhalangi oleh polusi baik itu polusi cahaya dan polusi udara atau awan. Dengan hasil yang kurang akurat peneliti memberi saran untuk peneliti selanjutnya untuk memperbanyak data pengamatan dan memilih tempat pengamatan yang jauh dari berbagai polusi sehingga meminimalisir kurangnya keakurasian pada pengamatan dengan All sky camera, biasanya pengamatan langit yang ideal ada didaerah pedesaan yang terpencil, perbukitan, pegunungan, bahkan didaerah pantai yang luas bisa menjadi tempat pengamatan yang ideal.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
F.M, Muhammad Amal Rizqhyamalrizqhy@gmail.comC96219055
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSopwan, Novinsopwan@yahoo.com198411212018011002
Subjects: Astronomi
Hukum Islam
Ibadah
Keywords: Citra all sky camera diOASA; aplikasi astroimagej
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak
Depositing User: muhammad amal rizqhy fadil muharram
Date Deposited: 22 Sep 2023 06:39
Last Modified: 22 Sep 2023 06:45
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65306

Actions (login required)

View Item View Item