Keterwakilan Perempuan Dalam Pemilu 2019: studi tentang Fenomena 36% Legislator Perempuan di DPRD Kota Surabaya Periode 2019-2024

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Andralusia, Syabilla Linggarani (2023) Keterwakilan Perempuan Dalam Pemilu 2019: studi tentang Fenomena 36% Legislator Perempuan di DPRD Kota Surabaya Periode 2019-2024. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Syabilla Linggarani Andralusia_I71218060 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan terhadap pemilihan umum tahun 2019 yang dilakukan serentak dalam pemilihan calon legislatif untuk masa periode 2019- 2024 yang lebih berfokus pada presentase jumlah keterwakilan perempuan di kursi parlemen legislatif DPRD Kota Surabaya yang mampu melampaui kuota minimal 30%. Dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah bagaimana legislator perempuan di DPRD Kota Surabaya mendapatkan kuota melebihi 30%. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui bagaimana legislator perempuan di DPRD Kota Surabaya bisa melebihi kuota 30%. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus di DPRD Kota Surabaya masa periode jabatan 2019-2024 yang telah terpilih melalui pemilihan umum tahun 2019 lalu. Pengumpulan data juga dilakukan melalui beberapa teknik seperti wawancara dan dokumentasi. Untuk menghasilkan analisis yang selaras dengan penelitian ini peneliti juga menggabungkan dengan teori representasi perempuan dalam konteks elektoral yang dikemukakan oleh Anne Philips.Peneliti menemukan bahwa kebijakan dalam UU No. 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum yang juga memuat di dalamnya pada pasal 92 atau 11 terkait kuota sebesar 30% keterwakilan perempuan dari setiap partai politik dalam pemilihan umum legislatif menjadi ujung tombak meningkatkan keterwakilan perempuan di kursi legislatif baik pusat maupun daerah. Termasuk di kursi legislatif DPRD Kota Surabaya yang mampu melampaui kuota 30% tersebut juga akibat dari kebijakan tersebut yang mampu dimanfaat dengan baik. Tentu peran partai politik juga menjadi faktor penunjang tercapainya keterwakilan perempuan dalam konteks elektoral di DPRD Kota Surabaya. Hal ini juga dikarenakan adanya pendidikan politik berbasis perempuan yang menjadi wadah peningkatan pengetahuan politik bagi perempuan yang memiliki potensial di kursi legislatif.