Pandangan MWCNU Nganjuk terhadap ikhbar hisab Ramadhan 1443 H PCNU Nganjuk

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Alifatin, Siska Irya Nurul (2023) Pandangan MWCNU Nganjuk terhadap ikhbar hisab Ramadhan 1443 H PCNU Nganjuk. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Siska Irya Nurul Alifatin_C96219064.pdf
Download (3MB)

Abstract

NU menggunakan hasil rukyat untuk kemudian diikhbaran oleh PBNU ke masyarakat, akan tetapi berbeda dengan yang dilakukan oleh PCNU Nganjuk. Pada Ramadhan 1443 H/3 April 2022 M PCNU Nganjuk melakukan hisab penentuan awal bulan, kemudian beberapa jam sebelum rukyat dilakukan PCNU Nganjuk menyebarluaskan ikhbar hasil hisab penentuan awal bulan Ramadhan 1443 H melalui media sosial. Kemudian hal tersebut ramai diperbincangkan di masyarakat. Dalam skripsi ini menjawab bagaimana prosedur ikhbar hisab awal bulan Ramadhan 1443 H oleh PCNU Nganjuk dan bagaimana pandangan MWCNU Nganjuk terhadap ikhbar hisab awal bulan Ramadhan 1443 H yang dikeluarkan oleh PCNU Nganjuk. Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan). Metode pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan pengamatan di lapangan, hal ini guna memperoleh data yang berhubungan dengan ikhbar hisab Ramadhan 1443 H yang dikeluarkan oleh PCNU Nganjuk. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pola pikir induktif. Metode analisis data dengan menggunakan pola pikir induktif merupakan analisis berdasarkan hasil wawancara kepada narasumber kemudian disesuaikan dengan teori-teori yang berkaitan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: pertama, Satu bulan sebelum rukyat dilakukan para ahli hisab melakukan perhitungan awal bulan Ramadhan 1443 H secara mandiri. Kemudian LFNU Nganjuk melakukan kumpulan serta musyawarah untuk melakukan pengecekan dan koreksi perhitungan. Setelah perhitungan dirasa tepat, kemudian perhitungan tersebut diketik oleh pak Wijayanto (staff LFNU Nganjuk) dan diberi tanda tangan oleh ketua dan sekretaris LFNU Nganjuk serta rais, katib, ketua dan sekretaris PCNU Nganjuk. Setelah itu ikhbar hasil hisab Ramadhan 1443 H di ikhbarkan ke masyarakat melalui media sosial atau WhatsApp. Kedua, Menurut pandangan MWCNU Nganjuk ikhbar hisab Ramadhan 1443 H yang dilakukan oleh PCNU Nganjuk merupakan kajian keilmuan yang dimiliki oleh LFNU Nganjuk. Masyarakat Nganjuk tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, tetapi justru para pengurus NU tingkat MWCNU dan PRNU Nganjuk yang mempermasalahkannya. Beberapa dari mereka mengira NU kini sudah tidak lagi menggunakan rukyat sebagai penetapan awal bulan Ramadhan tetapi menggunakan metode hisab. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan tentang penentuan awal bulan NU di kalangan pengurus NU sendiri. Sejalan dengan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan perlu adanya aturan keluar masuknya surat resmi pada PCNU Nganjuk agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat. Serta perlu diadakan sosialisasi penentuan awal bulan Kamariah menurut NU dari LFNU Nganjuk kepada pengurus di tingkat bawah yaitu kecamatan/kota (MWCNU) sampai desa (PRNU). Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan dari para pengurus ormas NU yang mana akan membantu menjelaskan kepada masyarakat saat terjadi permasalahan atau perbedaan dengan ormas lain.