Penguatan program kelompok ibu ibu dasawisma dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pola hidup sehat (Studi kasus di RT 01 RW 02 Dukuh Mulyomukti kelurahan Babat Jerawat kecamatan Pakal kota Surabaya)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Oviasasti, Mega (2023) Penguatan program kelompok ibu ibu dasawisma dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pola hidup sehat (Studi kasus di RT 01 RW 02 Dukuh Mulyomukti kelurahan Babat Jerawat kecamatan Pakal kota Surabaya). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Mega Oviasasti_B92219106.pdf
Download (2MB)

Abstract

Kondisi kesehatan di RT 01 RW 02 Dukuh Mulyomukti dapat dilihat dari hasil presentasi grafik jenis penyakit yang dibagi menjadi tiga kategori. Pertama penyakit ringan ada 14 jiwa, penyakit ada 28 jiwa dan penyakit berat ada 8 jiwa. Kondisi pola hidup sehat yang dimiliki oleh masyarakat RT 01 RW 02 Dukuh Mulyomukti memiliki kategori sedang. Melihat kondisi tersebut peneliti dan kelompok ibuibu dasawisma memiliki strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui kegiatan edukasi pola hidup sehat, pelatihan membuat obat alternative dari herbal dan penguatan progam posyandu lansia dan balita. Penelitian ini menggunakan pendekatan berbasis aset yaitu metode ABCD (Asset Based Community Development), subjek penelitiannya adalah kelompok ibu-ibu dasawisma sedangkan objeknya adalah masyarakat RT 01 RW 02 Dukuh Mulyomukti. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari Inkluturasi, discovery, dream, design, define, monitoring dan evaluasi. Hasil dari proses pendampingan ini, dilihat dari jenis penyakit yang dimiliki warga dan pola hidup sehat memiliki hubungan yang signifikan. Sehingga progam yang dilakukan selama proses pendampingan memberikan perubahan pada masyarakat RT 01 RW 02 Dukuh Mulyomukti. Perubahan yang pertama masyarakat mulai menerapkan pengetahuan baru mengenai pola hidup sehat, yang kedua mengenai penguatan progam posyandu lansia dan balita menjadikan masyarakat aktif kembali dalam mengikuti kegiatan kesehatan-sosial, yang ketiga masyarakat menjadi lebih kreatif dalam membuat alternatif pengobatan sehingga masyarakat dapat mengurangi konsumsi obat kimia.