Model perhitungan refraksi dan pengaruhnya terhadap hasil perhitungan ketinggian hilal

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nafizatuzzahro, Nida (2023) Model perhitungan refraksi dan pengaruhnya terhadap hasil perhitungan ketinggian hilal. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nida Nafizatuzzahro_C96219061.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi menjawab dua rumusan masalah yaitu bagaimana model – model perhitungan refraksi yang digunakan untuk menghitung ketingggian hilal dan model mana yang ideal dan sesuai untuk menentukan perhitungan ketinggian hilal yang lebih tepatnya hilal lihat (hilal mar’i). Metode yang digunakan untuk menjawab dari rumusan masalah mengggunakann teknik penelitian bibliography research atau studi pustaka. Penelitian diambil dari buku literatur-literatur yg berkaitan serta bersangkutan dengan penelitian. Data yang digunakan ada dua yaitu primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah telaah dokumen. Metode analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu metode analisis komparatif deskriptif yang menjeslakan model rumus refraksi yang digunakan untuk menghitung ketinggian hilal. Hasil dari penelitian menentukan : pertama, model – model perhitungan refraksi yang ada di dalam buku Jean Meeus ada dua rumus refraksi yang dapat digunakan untuk menghitung ketinggian hilal awal Bulan. Lalu menghitung awal Bulan dengan menggunakan sistem Ephemeris dan menggunakan kedua rumus refraksi tersebut. Kedua, model rumus refraksi yang ideal untuk perhitungan ketinggian hilal (irtifa’ hilal mar’i) awal Bulan. Rumus refraksi yang ideal yaitu rumus pertama R = 1/(tan⁡(ho+ □(7.31/(ho+4.4)))), 1 atau 0.0167 : tan (Ho + 7.31 : (Ho + 4.4)). Berdasarkan penguraian diatas penulis memberi kesimpulan dan saran bahwa Refraksi adalah pembiasan/pembelokan cahaya Matahari yang menyebakan perbedaan antara tinggi suatu benda langit yang senyatanya dengan tinggi benda langit yang dilihat. Terdapat dua model perhitungan refraksi pertama R = 1/(tan⁡(ho+ □(7.31/(ho+4.4)))) dan rumus kedua R = 1.02/tan⁡(h+□(10.3/(h+5.11))) . Model perhitungan refraksi yang ideal untuk perhitungan ketinggian hilal adalah model rumus pertama R = 1/(tan⁡(ho+ □(7.31/(ho+4.4)))) karena dalam rumus pertama sudah dikoreksi oleh parallaks Bulan untuk mengetahui ketinggian hilal lihat (irtifa’ hilal mar’i) hasil perhitungannya harus dikoreksi dulu oleh beberapa koreksi yaitu semi diameter Bulan, parallaks Bulan, refraksi, dan DIP dan rumus refraksi satu sudah dikoreksi oleh parallaks Bulan. Saran dari penulis berdasarkan perhitungan awal bulan dengan sistem Ephemeris yang penulis paparkan terkesan monoton dan hanya tulisan saja mungkin orang yang membaca akan sulit memahami dan membaca bahkan kurang menarik, maka bisa dimodifikasi lagi menggunakan tabel atau mengggunakan cara lain yang menarik pembaca dan memberi tahu pembaca wawasan dan pengetahuan tentang kedua rumus refraksi tersebut.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Nafizatuzzahro, Nidac96219061@student.uinsby.ac.idC96219061
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhoiriyah, Melia Mazdrongatulmeliamadzrongatul12345@gmail.com-
Subjects: Astronomi
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Perhitungan refraksi; hasil perhitungan ketinggian hilal
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak
Depositing User: Nida Nafizatuzzahro
Date Deposited: 04 Oct 2023 03:08
Last Modified: 04 Oct 2023 03:08
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65667

Actions (login required)

View Item View Item