Living sufism dalam dakwah Islam: studi tentang pemikiran dan aksi kiai sufi di Jawa Timur

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aisah, Siti (2023) Living sufism dalam dakwah Islam: studi tentang pemikiran dan aksi kiai sufi di Jawa Timur. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Aisah_01040120015.pdf

Download (3MB)

Abstract

Riset disertasi ini meneliti tentang fenomena Living Sufism dalam dakwah Islam berbasis tasawuf di beberapa lokus atau multi situs di Jawa Timur. Multi situs yang dimaksud meliputi Pasuruan dan Jember yang disimbolisasikan dengan tiga kiai, yakni: KH. Muhammad Sholeh Bahruddin (Pasuruan), KH. Achmad Muzakki Syah dan Habib Muhdhor bin Muhammad bin Sholeh Al-Hamid (Jember). Ketiga kiai tersebut dalam dakwah Islam jelas-jelas berbasis ajaran tasawuf yang hidup dan dinamis. Dakwah Islam berbasis tasawuf ketiganya mendapat respon positif di kalangan masyarakat sekitar. Model dakwah Islam berbasis tasawuf yang hidup dan dinamis ini dalam tradisi akademis disebut sebagai Living Sufism. Agar riset ini fokus, maka dipandu beberapa pertanyaan mendasar, yakni: (1) Bagaimana genealogi keilmuan ketiga kiai sufi di Jawa Timur? (2) Bagaimana pemikiran sufisme ketiga kiai dalam konstruksi tasawuf di Jawa Timur? (3) Bagaimana model aksi dakwah Islam berbasis tasawuf ketiga kiai ditengah-tengah umat di Jawa Timur? Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan Teori Living Sufism melalui sumber data menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipan, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini, proses analisa data meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Berdasarkan analisis data, peneliti berhasil menemukan beberapa point penting sebagai novelty, yakni: (1) Genealogi keilmuan ketiga kiai sufi yang memiliki pengaruh besar di Jawa Timur di antaranya, KH. Muhammad Sholeh Bahruddin yang dikenal luas sebagai publik figur kiai sufi. Ia mengamalkan ajaran Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah yang keenam yaitu berbuat baik kepada semua mahluk Allah, tanpa melihat suku, agama dan Negara. Ulama yang banyak menguasai tarekat yaitu KH. Munawir dan KH. Bahruddin Kalam karena mereka berdua sebagai mursyid yang telah memulai tarekat. Kemudian genealogi keilmuan KH. Achmad Muzakki Syah dikenal sebagai salah satu ulama yang wara', tawadlu', allamah dan zuhud. Ia senantiasa istiqamah dalam melaksanakan zikir manakib Syaikh Abdul Qadir Jailani. Latar belakang dalam sejarah zikir manakib Syaikh Abdul Qadir Jailani yang dimotori oleh KH. Achmad Muzakki Syah memang berasal dari ayahnya sendiri, yakni KH. Achmad Syaha. Selanjutnya, genealogi keilmuan Habib Muhdhor bin Muhammad bin Sholeh Al-Hamid seorang ulama Tanggul Jember yang cukup dikenal oleh masyarakat. Seorang ulama yang memiliki silsilah bersambung dengan kakeknya yaitu Habib Sholeh dan memiliki silsilah garis dengan Nabi Muhammad. Keturunan Habib Sholeh yaitu Habib Muhdhor sebagai cucunya yang saat ini menggantikan kakeknya untuk melanjutkan dakwah Islam. Ia dipandang untuk menyebarkan shalawat manshub sebagai ajaran turun temurun dari Habib Sholeh. (2) Disertasi ini melahirkan temuan tipologi pemikiran tarekat dan tipologi majelis zikir terhadap ajaran ketiga kiai sufi di Jawa Timur yang membumikan nila-nilai sufisme dalam dakwah Islam, di antaranya pemikiran KH. Muhammad Sholeh Bahruddin sebagai sufi tarekat, KH. Achmad Muzakki Syah sebagai sufi zikir manaqib dan Habib Muhdhor bin Muhammad bin Sholeh Al-Hamid sebagai sufi zikir shalawat manshub. (3) Untuk menemukan model aksi dakwah ketiga kiai sufi, di antaranya penerapan model aksi dakwah KH. Muhammad Sholeh Bahruddin dengan inklusif-sosial dalam berdakwah menerapkan kacamata tarekat yang mampu memberikan perubahan terhadap masyarakat. Kemudian model aksi dakwah yang disampaikan KH. Achmad Muzakki Syah dengan inklusif-sosial sebagai Imam besar zikir manakib yang mampu membangun aksi dakwah Islam secara menakjubkan "hati" masyarakat menjadi "qolbun salim”. Selanjutnya model aksi dakwah Islam yang disampaikan Habib Muhdhor bin Muhammad bin Sholeh Al-Hamid melalui inklusif-sosial, bukanlah sufi yang hanya memfokuskan pada zikir dalam masjid, tetapi terjun langsung berdakwah dalam kehidupan masyarakat dan diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Aisah, Sitisitiaisahspdmag@gmail.com01040120015
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRubaidi, Rubaidirubaidi@uinsby.ac.id2010067101
Thesis advisorSyakur, Abdakurasakur66@gmail.com2004076603
Subjects: Dakwah
Pemikiran
Tuhan
Keywords: Living sufism; dakwah Islam; pemikiran; aksi kiai sufi
Divisions: Program Doktor > Dirasah Islamiyah
Depositing User: Unnamed user with email sitiaisahspdmag@gmail.com
Date Deposited: 29 Sep 2023 03:02
Last Modified: 29 Sep 2023 08:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65775

Actions (login required)

View Item View Item