Nalar ideologi politik Ḥasan al-Turabi dalam tafsir al-Tawḥidi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maram, Ahmad Nabilul (2023) Nalar ideologi politik Ḥasan al-Turabi dalam tafsir al-Tawḥidi. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ahmad Nabilul Maram_01040320004.pdf
Download (3MB)

Abstract

Ḥasan al-Turābī memiliki latar belakang sebagai pemikir dan juga politisi yang memperjuangkan Islam politik. Dalam konteks penafsiran, politik dapat mempengaruhi interpretasi ayat suci, sehingga penting untuk memahami bagaimana ideologi politik dapat membentuk penafsiran seseorang terhadap al-Qur’an dan penggunaan nalar politik tentu berimplikasi kepada penafsiran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa implikasi penafsiran al-Qur’an bernalar ideologi politik? 2) Bagaimana nalar ideologi politik al-Tura>bi> dalam tafsir Tafsir al-Tawḥīdī pada sistem politik? 3) Apa kontribusi Tafsir al-Tawḥīdī terhadap praktik politik di Sudan?. Penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan penyajian deskriptif-analitis. Analisis yang digunakan adalah menggunakan system analysis dan content analysis dengan pendekatan sosiologi pengetahuan dan hermenutika. Hasil dari penelitian menemukan bahwa; 1) Implikasi penafsiran al-Qur’an bernalar ideologi politik cenderung mendukung pandangan politik tertentu, mengabaikan konteks historis dan sosial, membatasi variasi penafsiran, meningkatkan risiko politisasi agama, dan menimbulkan konflik antara penafsiran yang berbeda. 2) Nalar ideologi politik al-Turābī dalam Tafsir al-Tawḥīdī menekankan peran agama sebagai landasan nilai dan prinsip dalam politik, memperjuangkan penerapan hukum syariah, dan melibatkan umat Islam dalam pengambilan keputusan politik. Ini menjadi alternatif terhadap pandangan sekuler dan memperkuat peran agama dalam sistem politik. 3) Tafsir al-Tawḥīdī memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk pemikiran dan orientasi politik di Sudan, dengan penekanan pada integrasi agama dan politik. Meskipun ada kesenjangan dan kompleksitas dalam hubungan antara pemikiran dan praktik politik, Tafsir al-Tawḥīdī memberikan landasan ideologis bagi dinamika politik Sudan. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa dalam penafsiran al-Qur’an, Tafsir al-Tawḥīdī memberikan alternatif dalam memahami hubungan antara agama dan politik meskipun tidak memiliki signifikasi yang besar karena ketidaksesuaian antara yang ditafsirkan dengan realitas yang ada. Penting juga untuk mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang dapat disalahgunakan untuk mencapai tujuan politik tertentu, serta pentingnya menjaga keterbukaan dan fleksibilitas dalam memahami teks suci secara holistik.