Konsep qana'ah dalam perspektif hadis: kajian ma'anil hadis riwayat al-Tirmidhi nomor indeks 2348

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Subarkah, Afip (2023) Konsep qana'ah dalam perspektif hadis: kajian ma'anil hadis riwayat al-Tirmidhi nomor indeks 2348. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Afip Subarkah_E75219047.pdf
Download (4MB)

Abstract

Rakus, tamak, dan serakah merupakan sifat yang tidak disukai Allah, karena sifat tersebut menunjukkan adanya ketidakpuasan dan kurangnya rasa syukur terhadap pemberian Allah. Salah satu hal yang dapat memicu adanya sifat rakus adalah gaya hidup kosumtif. Ini merupakan sebuah gaya hidup yang identik dengan menghambur-hamburkan harta dan pemborosan. Hal itu menjadi sesuatu yang buruk karena gaya hidup konsumtif lebih mengutamakan keinginan tanpa memikirkan kebutuhan dan keadaan. itu dikarenakan adanya perasaan ingin memiliki segalanya dan selalu merasa kurang dengan apa yang sudah ada. Ini tentu tidak sejalan dengan ajaran Rasulullah untuk senantiasa hidup sederhana dan qana’ah dalam menerima segala anugerah dari-Nya. Penelitian ini berfokus pada kajian kritik sanad hadis dan kritik matan hadis serta ilmu ma’anil hadis yang digunakan untuk memaknai hadis tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuaitas dan kehujjahan hadis serta makna yang diperoleh dari hadis riwayat al-Tirmidhi nomor indeks 2348. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah library research yakni pada prosesnya menggunakan buku, jurnal-jurnal ilmiah serta literatur lain untuk mengumpulkan data. Hasil akhir yang diperoleh dalam penelitian ini ialah pertama, kualitas hadis tentang qana’ah riwayat al-Tirmidhi nomor indeks 2348 adalah sahih li ghairihi. Kedua, makna dari hadis ini menunjukkan bahwa qana’ah merupakan sebuah sikap yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya karena hasil dari usahanya dalam menaati perintah-Nya. Ketiga, implementasi qana’ah dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan patuh dan taat atas perintah Allah sera selalu merasa cukup atas segala rezeki yang telah diberikan dan senantiasa bersyukur. Hal itu yang membuat Allah menjadikan hamba-Nya sebagai orang qana’ah.
Kata kunci: al-Tirmidhi, Hadis, Qana’ah