This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Afia, Vita Dzurratul (2023) Dari abangan ke celana cingkrang: transformasi kehidupan beragama masyarakat Desa Sedayulawas Lamongan sebelum dan setelah tahun 2000. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Vita Dzurratul Afia_07020220048 full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 December 2026. Download (1MB) |
|
Text
Vita Dzurratul Afia_07020220048.pdf Download (2MB) |
Abstract
Masyarakat Sedayulawas sebelum tahun 2000-an adalah masyarakat yang menganut Islam dengan tipologi abangan. Mereka mengaku beragama Islam, menjalankan syariat Islam, namun mereka juga melakukan hal-hal yang dilarang agama Islam seperti bermabuk-mabukan, berjudi, mempercayai perdukunan. Namun, setelah kemunculan komunitas Islam puritan yang lebih dikenal dengan istilah lokalitas Islam Cingkrang, maka masyarakat Sedayulawas mengalami proses transformasi kehidupan keagamaan mereka. Hal ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, sehingga fokus atau permasalahan penelitian ini adalah “bagaimana transformasi kehidupan beragama masyarakat Sedayulawas tahun 2000-an sampai sekarang?.” Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman, yaitu: koleksi data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan 1) masyarakat Sedayulawas sebelum tahun 2000-an adalah masyarakat yang dikategorikan sebagai masyarakat abangan. Mereka mempercayai hal-hal mistik seperti Islam kejawen, salah satu contohnya yaitu mereka melakukan praktik keagamaan untuk mendukung pekerjaanya melalui bantuan ritual orang pintar (dukun). Masih banyak yang bermain judi, mengadu tarung ayam, minum minuman keras secara terang-terangan sampai menimbulkan perkelahian. 2) ketika masyarakat Sedayulawas kedatangan komunitas Islam garis keras pada tahun 2000-an sampai sekarang yang dikategorikan sebagai masyarakat Islam garis keras. Sekarang komunitas Islam garis keras (Celana Cingkrang) ini mendominasi kehidupan beragama di Sedayulawas. Bahkan, sekarang sudah banyak pondok-Pondok dan TPQ yang didirikan di Sedayulawas oleh komunitas Celana Cingkrang, dan 3) faktor yang menyebabkan transformasi adalah kesadaran diri, faktor mental dan pemikiran banyaknya anak-anak Sedayulawas yang menuntut ilmu agama di pondok-pondok salafi. Di samping itu, intervensi aparat desa Sedayulawas yang berafiliasi dengan komunitas Islam Celana Cingkrang
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Masyarakat Perbandingan Agama Perbandingan Agama |
||||||||
Keywords: | Abangan; celana cingkrang; tranformasi; kehidupan beragama | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama | ||||||||
Depositing User: | Vita Dzurratul Afia | ||||||||
Date Deposited: | 28 Dec 2023 04:38 | ||||||||
Last Modified: | 28 Dec 2023 04:38 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/66926 |
Actions (login required)
View Item |