Analisis Israiliyat Surah Sad dalam tafsir Qur’an Karim karya Mahmud Yunus

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Basuki, Syachrayar Nikon (2023) Analisis Israiliyat Surah Sad dalam tafsir Qur’an Karim karya Mahmud Yunus. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Syachrayar Nikon Basuki_07030320107 OK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Syachrayar Nikon Basuki_07030320107 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 29 December 2026.

Download (1MB)

Abstract

Mahmud Yunus berpandangan bahwa israiliyat tidak boleh dijadikan sumber penafsiran al-Qur’an. Dalam perspektifnya, israiliyat merupakan cerita-cerita dari tradisi Yahudi dan Nasrani, dianggap tidak dapat diandalkan dan seringkali bertentangan dengan ajaran Islam. Ia memilih untuk mengutamakan sumber tafsir dari kalangan Mu’tazilah dan Syi’ah. Penolakannya tersebut mencerminkan upaya untuk menjaga kemurnian ajaran Islam dan menghindari kemungkinan deviasi yang dapat muncul melalui interpretasi yang berasal dari agama lain. Namun Mahmud Yunus dipastikan tetap mencantumkan israiliyat dibuktikan dalam surah s}a>d penafsirannya sama dengan Hamka yang menyatakan bahwa kisah ini adalah israiliyat. Oleh sebab itu penelitian ini mengangkat tiga permasalahan. 1) Konsistensi Mahmud Yunus terhadap penolakan israiliyat 2) Pandangan Mahmud Yunus terhadap israiliyat. 3) Kualitas israiliyat surah sad dalam tafsir Qur’an Karim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui israiliyat surah sad, dengan menggunakan pendekatan teori israiliyat Husein al-D{hahabi, penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dan jenis penelitian kepustakaan (library research). Akhirnya penelitian ini memberikan jawaban 1). Tafsir Qur’an Karim ditemukan israiliyat tepatnya di surah sad ayat 31-32, 41-44. 2). Mahmud Yunus berpandangan bahwa sumber penafsiran al-Qur’an ada tujuh, dan dari ketujuh sumber tersebut tidak ada sumber israiliyat yang dijadikan penafsiran al-Qur’an. 3) Kualitas israiliyat dalam surah sad ayat 31-32, 41-44 dengan teori al-Dhahabi semuanya didiamkan. Maka Mahmud Yunus dapat dikatakan tidak konsisten mempertahankan pendapatnya diawal yang menolak adanya israiliyat, juga tidak ada alasan mengapa Mahmud Yunus memasukkan israiliyat dalam kitab tafsirnya, sehingga bisa dipastikan bahwa Mahmud Yunus memang benar-benar telah melakukan inkonsistensi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Basuki, Syachrayar Nikonsyachrayarnikon02@gmail.com07030320107
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMusyarrofah, MusyarrofahMusyarrofah@uinsby.ac.id2014067102
Subjects: Agama
Cerita dalam Al Qur'an
Tafsir > Tasfir Hadis
Keywords: Israiliyat; Tafsir; Mahmud Yunus
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Syachrayar Nikon Basuki
Date Deposited: 29 Dec 2023 01:37
Last Modified: 29 Dec 2023 01:37
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/66946

Actions (login required)

View Item View Item