Insan kamil dan brain-computer interface: studi komparasi perspektif Muhammad Iqbal dan antropologi digital

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muhtar, Mohamad Khusnial (2024) Insan kamil dan brain-computer interface: studi komparasi perspektif Muhammad Iqbal dan antropologi digital. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mohamad Khusnial Muhtar_07020120037.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Mohamad Khusnial Muhtar_07020120037_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 January 2027.

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji Insan Kamil dalam perspektif Muhammad Iqbal dan antropologi digital. Skripsi ini mencoba membandingkan antara Insan Kamil perspektif Muhammad Iqbal dan antropologi digital. Persoalan yang akan dibahas dalam skripsi ini antara lain: Pertama, bagaimana konsep Insan Kamil perspektif Muhammad Iqbal dan antropologi digital. Kedua, bagaimana relasi dan relevansi BCI terhadap Insan Kamil. Ketiga, bagaimana persamaan dan perbedaan Insan Kamil dalam perspektif Iqbal dan antropologi digital. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah library research dengan pendekatan filosofis. Sumber data dari skripsi ini mencakup karya Muhammad Iqbal, karya-karya ilmiah terkait BCI, Homo Deus, dan sejenisnya. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan komparatif. Hasil temuan dan analisis dari skripsi ini antara lain: Pertama, Insan Kamil dalam perspektif Iqbal merupakan puncak kesempurnaan eksistensial dan spiritual manusia sebagai individu yang senantiasa mengaktualisasikan diri, mengendalikan diri, dan menjadikan diri sebagai sebaik-baiknya representasi khalifah Tuhan. Sedangkan dalam perspektif antropologi digital, Insan Kamil dapat dipahami sebagai Homo Deus, yakni manusia yang melampaui batasan-batasan biologis tradisional dan mendekati karakteristik keilahian. Kedua, dalam relasi dan relevansi BCI terhadap Insan Kamil, BCI dapat menjadi sarana pemahaman diri, aktualisasi diri, dan amplifikasi diri yang menjadi aspek penting dalam konsep Insan Kamil. Namun, di sisi lain, BCI juga dapat menjadi sarana destruksi diri yang memungkinkan individu berada dalam ancaman, distopia, bahkan kehilangan otonomi diri dalam menuju Insan Kamil. Ketiga, antara Insan Kamil perspektif Iqbal dan antropologi digital memiliki kesamaan dalam hal motivasi untuk meningkatkan kemaslahatan kolektif manusia, mengakui kehidupan dan eksistensi manusia yang evolutif, memahami setiap individu memiliki potensi tak terbatas yang dapat diaktualisasikan, dan menegaskan pentingnya ketaatan pada hukum dan etika dalam proses pencapaian. Sementara perbedaan di antaranya terlihat dalam taraf keberlakuan, aspek keagamaan, dasar pencapaian, pandangan terhadap Tuhan, dan kedudukan atas penggunaan teknologi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Muhtar, Mohamad Khusnialkhusnial.m@gmail.com07020120037
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorJa'far, Suhermantosuhermanto.ja'far@uinsby.ac.id2020086701
Subjects: Filsafat
Teknologi
Tasawuf
Keywords: Insan kamil; brain-computer interface; Muhammad Iqbal; antropologi digital
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Mohamad Khusnial Muhtar
Date Deposited: 04 Jan 2024 08:01
Last Modified: 04 Jan 2024 08:01
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67078

Actions (login required)

View Item View Item