This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Li'ilah, Akhmad Maulana Mudzakkir (2023) Urgensi tabarruk dalam membangun kecerdasan spiritual santri di Yayasan Pendidikan Pesantren Sabilul Muttaqin Pungging Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Akhmad Maulana Mudzakkir Li'ilah_07020620021 OK.pdf Download (594kB) |
|
Text
Akhmad Maulana Mudzakkir Li'ilah_07020620021 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 10 January 2027. Download (5MB) |
Abstract
Praktik tabarruk merupakan salah satu bentuk permohonan kepada Tuhan melalui perantara lahiriah baik berupa tempat, benda, seseorang, dan lain sebagainya. fenomena tabarruk dapat kita temukan secara umum seperti: 1). Penghormatan kepada sesuatu yang dimuliakan Allah Swt seperti, Ka.bah, Masjidil Haram, Masjidil Aqsa, dan al-Qur’an. 2). Seseorang yang dimuliakan oleh Allah Swt dan sesuatu yang berhubungan dengannya seperti, Para Nabi, Para Wali, Para Ulama’, Para Kiai, tabarruk pada Atsar mereka seperti Kitab-kitab Klasik, Ziarah Kubur. Sedangkan fenomena tabarruk dalam konteks pesantren biasanya dilakukan dengan cara Ta’dzim. Tujuan dari tabarruk adalah untuk meningkatkan kecerdasan spiritual santri. Yayasan Pendidikan Pesantren Sabilul Muttaqin merupakan pesantren semi-modern yang berdiri pada tahun 1996. Penelitian ini mencari jawaban dari pertanyaan 1) bagaimana pelaksanaan tabarruk di pesantren Sabilul Muttaqin Pungging Mojokerto. 2) bagaimana praktik tabarruk dalam mempengaruhi kecerdasan spiritual santri di pesantren Sabilul Muttaqin Pungging Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pengumpulan data berupa observasi partisipatif untuk memahami dan mengamati keadaan pada obyek yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa bentuk pelaksanaan tabarruk dalam pesantren Sabilul Muttaqin antara lain: 1) tawadhu’ yang ditunjukkan dengan melakukan sowan, menundukkan kepala ketika kiai lewat, menata sandal kiai atau guru, dan bersikap neriman. 2) Tawassul. 3) Meminum air bekas guru. 4) Menjadi santri pengabdian. Meningkatnya kecerdasan spiritual santri dapat diketahui dengan berkembangnya karakteristik dan sikap seorang santri ke arah yang lebih baik. Seperti fenomena meminum minuman bekas guru, sikap tawadhu’, dan pengabdian yang menghindarkan seseorang dari sikap sombong dan melatih para santri agar menjadi seseorang yang lebih berakhlakul karimah. sedangkan tawassul dapat menumbuhkan sifat-sifat terpuji dan kesadaran diri seorang santri yang salah satunya adalah bahwa kesadaran akan semua hal yang kita miliki, seperti kesembuhan, kemampuan, dan kenyamanan dalam kehidupan kita tidak lain karena pemberian dari Tuhan sehingga seseorang akan sadar bahwa mereka tidak pantas untuk sombong. Jadi, tabarruk dapat memberikan pengaruh baik dalam hal meningkatkan pemahaman keilmuan, karakter, maupun spiritualitas santri.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Akhlak Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan Santri Tradisi Islam |
||||||||
Keywords: | Tabarruk; Kecerdasan Spiritual; Pesantren; Yayasan Pendidikan Pesantren Sabilul Muttaqin. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi | ||||||||
Depositing User: | Akhmad Maulana | ||||||||
Date Deposited: | 10 Jan 2024 02:48 | ||||||||
Last Modified: | 10 Jan 2024 02:48 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67276 |
Actions (login required)
View Item |