Altruisme dalam QS. Al Haysr [59]: 9: analisis makna Ithar perspektif al Qurtubi dalam Tafsir al Jami li Ahkam al Quran dan Wahbah al Zuhayli dalam Tafsir al Munir

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nilasoraya, Niki Nanda (2024) Altruisme dalam QS. Al Haysr [59]: 9: analisis makna Ithar perspektif al Qurtubi dalam Tafsir al Jami li Ahkam al Quran dan Wahbah al Zuhayli dalam Tafsir al Munir. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Niki Nanda Nilasoraya_07010320021 ok.pdf

Download (7MB)
[img] Text
Niki Nanda Nilasoraya_07010320021 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 January 2027.

Download (7MB)

Abstract

Altruisme merupakan konsep moral yang berlawanan dengan individualisme dan egoisme, dimana seseorang lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri tanpa pamrih. Meskipun altruisme tidak disebutkan secara eksplisit dalam al-Qur’an, tetapi terdapat ayat yang merepresentasikan makna altruisme, yaitu ayat tentang ithar yang terdapat pada QS. al-Hasyr [59]: 9. Ayat ini menceritakan tentang kaum Anshar yang dengan sukarela membantu kaum Muhajirin bahkan lebih mengutamakan mereka dibanding dirinya sendiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Menggunakan teori komparatif (muqaran), penelitian ini memfokuskan kajiannya pada analisis perbandingan penafsiran dua tokoh yaitu al-Qurtubi dalam kitab Tafsir al-Jami‘ li Ahkam al-Qur’an dan Wahbah al-Zuhayli dalam kitab Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Shari‘ah wa al-Manhaj terkait altruisme melalui pemaknaan ithar dalam QS. al-Hasyr [59]: 9. Menggunakan teknik analisis deskriptif-komparatif, penelitian ini dimaksudkan untuk memaparkan wawasan luas altruisme serta menjelaskan penafsiran dan pemaknaan ithar dalam QS. al-Hasyr [59]: 9 menurut kedua mufasir tersebut, kemudian dikomparasikan, dilakukan analisis dan disebutkan persamaan dan perbedaan antara keduanya, serta dipaparkan relevansi atau keterkaitan ithar dengan perilaku altruisme. Hasil dari penelitian ini, baik al-Qurtubi maupun Wahbah al-Zuhayli memaknai ithar dengan makna memprioritaskan orang lain daripada diri sendiri dalam kepentingan yang bersifat keduniawian dengan orientasi mengharap keberuntungan menurut pandangan agama. Perbedaan penafsiran keduanya terletak pada keluasan pembahasannya, dimana Wahbah al-Zuhayli hanya menyebutkan bagaimana Allah SWT mensifati dan menggambarkan kaum Anshar dengan beberapa sifat terkait ithar. Sedangkan al-Qurtubi memberikan penjelasan tentang batasan hukum dan titik tertinggi ithar, juga menyinggung dimensi sufistik tentang makna cinta dan salah satu batasan orang yang zahid yang bisa disamaartikan dengan ithar. Ithar mengandung nilai-nilai yang sejalan dengan altruisme, hanya saja perbedaan antara altruisme dan ithar terletak pada keberadaan dimensi spiritualnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Nilasoraya, Niki Nandanikinanda2023@gmail.com07010320021
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRohman, Abdurabdur.rohman@uinsby.ac.id2110118601
Subjects: Psikologi Sosial
Al Qur'an
Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Altruisme; Ithar; Al Qurtubi; Wahbah al Zuhayli
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Niki Nanda Nilasoraya
Date Deposited: 17 Jan 2024 08:07
Last Modified: 17 Jan 2024 08:07
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67328

Actions (login required)

View Item View Item