Relasi sosial politik Pangeran Diponegoro dan ulama dalam perang Jawa 1825-1830

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Illiyyin, Nabila Bilqis Nurul (2024) Relasi sosial politik Pangeran Diponegoro dan ulama dalam perang Jawa 1825-1830. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nabila Bilqis Nurul Illiyyin_03010220014.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Nabila Bilqis Nurul Illiyyin_03010220014_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 January 2027.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana relasi sosial politik Pangeran Diponegoro dengan para ulama dalam Perang Jawa 1825-1830. Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah utama, yakni (1) bagaimana kondisi sosial politik Jawa Tengah pada awal abad ke-19, (2) bagaimana relasi sosial politik Pangeran Diponegoro dengan para ulama dalam Perang Jawa, dan (3) bagaimana dampak dari adanya relasi sosial politik Pangeran Diponegoro dan para ulama pasca Perang Jawa. Penelitian ini merupakan studi literatur yang menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam memahami konteks historis relasi Diponegoro dan para ulama, penelitian ini menggunakan pendekatan sosial politik dan didukung oleh teori konflik dari Karl Marx. Menurutnya konflik dapat terjadi karena masyarakat berada dalam persaingan untuk mendapatkan sumber daya atau aset-aset berharga yang dinilai terbatas. Terdapat beberapa macam jenis konflik sosial yaitu konflik antara individu, konflik antara kelompok, dan juga kelompok antar bangsa.Dari hasil penelitian terkait relasi Pangeran Diponegoro dengan para ulama dalam Perang Jawa 1825-1830 dapat disimpulkan bahwa (1) pada awal abad 19 Jawa Tengah mengalami dualisme pemerintahan, yaitu pemerintahan kolonial dan tradisional yang membuat pemerintahan tidak kondusif. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya Perang Jawa yang digagas oleh pangeran Diponegoro, (2) relasi Pangeran Diponegoro dengan beberapa ulama menjadi alasan utama untuk mengadakan Perang Jawa dengan konsep Jihad fii Sabilillah. Sehubung dengan itu, pada pertengahan perang terjadi konflik antara Kiai Mojo dan Diponegoro, (3) konflik antara Kiai Mojo dan Diponegoro menyebabkan Perang Jawa dimenangkan oleh Belanda. Dampak dari relasi sosial politik Pangeran Diponegoro dan ulama pasca Perang Jawa adalah adanya batasan interaksi anggota keraton dengan para ulama dan ditetapkannya kebijakan sistem tanam paksa yang merugikan masyarakat Jawa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Illiyyin, Nabila Bilqis Nurulbilailliyyin03@gmail.com03010220014
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhodafi, Muhammadm.khodafi@uinsby.ac.id2029117202
Thesis advisorFuad, Ahmad Nurahmadnurfuad@yahoo.com2011116401
Subjects: Ideologi Politik
Sejarah Peradaban Islam
Ulama
Keywords: Pangeran Diponegoro; ulama; Perang Jawa
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Nabila Bilqis Nurul Illiyyin
Date Deposited: 17 Jan 2024 07:45
Last Modified: 05 Feb 2024 04:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67349

Actions (login required)

View Item View Item