Kontekstualisasi kisah Nabi Musa AS dalam al Qur'an: studi teori double movement Fazlur Rahman

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Putri, Novita Hernilia (2024) Kontekstualisasi kisah Nabi Musa AS dalam al Qur'an: studi teori double movement Fazlur Rahman. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Novita Hernilia Putri_07020320069.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Novita Hernilia Putri_07020320069_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 29 January 2027.

Download (2MB)

Abstract

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat Muslim, menggunakan kisah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan Allah kepada manusia. Kisah dalam al-Qur’an tersebut memberikan faedah yaitu bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi kaum setelahnya. Salah satu kisah yang paling sering diceritakan dalam al-Qur’an adalah kisah Nabi Musa AS. Al-Qur’an yang bersifat salIh likulli zaman wa makan, mengharuskan bagi para mufasir ketika menafsirkan al-Qur’an mulai menggunakan pendeketan terbaru, salah satunya adalah pendekatan kontekstual. Pendeketan kontekstual berusaha memahami makna al-Qur’an bukan hanya dari sisi linguistiknya saja, namun juga memperhatikan konteks pada ayat tersebut. Maka tujuan dari penelitian ini adalah berusaha untuk mengkontekstualisasikan kisah Nabi Musa AS dengan pendekatan kontekstual, tepatnya menggunakan teori double movement Fazlur Rahman pada ayat-ayat yang mengisahkan dakwah Nabi Musa dan Harun. Penelitian ini menggunakan metode yang data-datanya tersaji berupa verbal bukan berupa angka. Metode tersebut diinamakan metode kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka (library research) dan bersifat deskriptif-analisis. Dalam proses penafsiran menggunakan metode Double Movement, terdapat beberapa langkah yang harus diikuti. Pertama, penting untuk memahami konteks sosio-historis yang akan menghasilkan moral yang ideal terkait dengan ayat-ayat yang menceritakan kisah Nabi Musa AS. Kedua, nilai-nilai moral yang ideal tersebut kemudian diterapkan dalam konteks masa kini sebagai pedoman bagi kehidupan manusia pada zaman sekarang. Penelitian ini menghasilkan beberapa nilai moral yang ideal dari ayat-ayat yang menceritakan kisah Nabi Musa AS, yaitu tawakal, mengingat Allah, berbicara lemah lembut dan tegas dalam menyampaikan kebenaran.dari nilai ideal tersebut dapat dijadikan pedoman bagi seseorang untuk melakukan kritik kepada penguasa, sebagaimana Nabi Musa dan Harun menyampaikan dakwahnya. Pada akhirnya, hasil yang diharapkan dari penerapan nilai ideal moral ialah membawa manfaat yang luas dalam konteks memberikan kritik, menjaga hubungan antarmanusia, dan memperkuat komunikasi yang lebih baik. Hal ini mendukung terwujudnya sistem demokrasi yang berfungsi dengan baik, di mana kritik disampaikan dengan etika yang baik, kesadaran akan tanggung jawab, dan niat yang tulus untuk kebaikan bersama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Putri, Novita Herniliaherniliaputri850@gmail.com07020320069
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorChozin, Fadjrul Hakamhakam@uinsby.ac.id2006075901
Subjects: Nabi dan Rasul
Al Qur'an
Sejarah > Sejarah Islam
Keywords: Kisah; nabi Musa; double movement
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Novita Hernilia Putri
Date Deposited: 29 Jan 2024 05:20
Last Modified: 02 Feb 2024 09:13
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67493

Actions (login required)

View Item View Item