This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Virginia R, Tasya Catur (2024) Aspek lokalitas Minang dalam tafsir al Qur'an al Karim karya Mahmud Yunus. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Tasya Catur Virginia R_07040320144.pdf Download (2MB) |
|
Text
Tasya Catur Virginia R_07040320144_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 19 January 2027. Download (2MB) |
Abstract
Istilah lokalisme dalam penafsiran al-Qur’an adalah istilah dari ayat-ayat al-Qur’an yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa lokal atau budaya. Tujuan dari upaya saat ini adalah untuk memastikan pesan yang terdapat dalam al-Qur'an yang mungkin dapat dipahami oleh masyarakat setempat yang tidak fasih berbahasa Arab. Mahmud Yunus dalam penafsirannya memiliki aspek lokalitas yang mencakup penggunaan bahasa lokal, serta kritik terhadap norma sosial dan budaya. Di dalam penelitian ini akan melihat lebih jauh bagaimana paradigma penafsiran Mahmud Yunus dan bagaimana Mahmud Yunus mengadaptasi loklaitas Minang di dalam penafsirannya. Metode yang digunakan yakni metode library research atau kajian pustaka dengan menggunakan beberapa sumber primer dan sekunder. Kemudian teori yang digunakan yakni teori paradigma tafsir tekstual dan kontekstual U. Syafruddin dan teori hermeneutika Islah Gusmian, untuk menjawab permasalahan yang akan dikaji. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif-analitis, dengan model penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa paradigma penafsiran Mahmud Yunus bersifat kontekstual. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat sembilan ayat dalam tafsir al-Qur’an al-Karim karya Mahmud Yunus, yang mengangkat lokalitas Minang. Dari ke-sembilan ayat tersebut, hanya satu saja yang bersifat tekstual yakni ayat mengenai sifat-sifat Allah yang terdapat pada surah Taha’ ayat 5, kemudian untuk ayat lainnya yang bersifat kontekstual adalah al-Nur ayat 26, at-Taubah ayat 97, al-Shura ayat 23, Saba’ ayat 19 dan ayat 36-37, al-Nisa’ ayat 148, al-Isra’ ayat 26 dan al-‘Alaq ayat 1-5. Kemudian, strategi adaptasi lokalitas Minang yang dilakukan Mahmud Yunus dalam penafsirannya dengan menggunakan bahasa Minangkabau, simbol budaya, mengaitkan dengan kondisi lokal masyarakat Minangkabau, menghormati adat istiadat, dan lain sebagaianya. Dengan tujuan agar nilai Islam diterima dan relevan dengan masyarakat Minangkabau. Kemudian ayat-ayat yang diadaptasi Mahmud Yunus mayoritas ayat-ayat yang bernuansa sosial, dan penerapan lokalitas Minang dalam penafsirannya dengan tujuan dapat menciptakan keseimbangan antara pemahaman agama dan konteks budaya Minangkabau, dan mudah dipahami, kemudian dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an Adat |
||||||||
Keywords: | Lokalitas Minang; Mahmud Yunus; adaptasi penafsiran | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Tasya Catur Virginia R | ||||||||
Date Deposited: | 19 Jan 2024 05:53 | ||||||||
Last Modified: | 19 Jan 2024 05:53 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67522 |
Actions (login required)
View Item |