Tren flexing di media sosial ditinjau dari perspektif etika sufistik Imam al Ghazali

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ardani, Aysabila Febrianti (2024) Tren flexing di media sosial ditinjau dari perspektif etika sufistik Imam al Ghazali. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Aysabila Febrianti Ardani_07040620065.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Aysabila Febrianti Ardani_07040620065_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 23 January 2027.

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang maraknya tren flexing di media sosial ditinjau dari perspektif etika sufistik Imam Al-Ghazali. Kajian ini memfokuskan kepada pandangan etika sufistik Al-Ghazali dalam menilai perilaku flexing di media sosial. Dalam penelitian ini merumuskan beberapa persoalan akademik sebagai berikut: 1) Bagaimana tren flexing di media sosial. 2) Bagaimana tren flexing di media sosial ditinjau dari perspektif etika sufistik Imam Al-Ghazali. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan teori etika sufistik Imam Al-Ghazali yang menekankan pada kondisi batin seseorang. Dengan begitu penelitian ini menghasilkan sebagai berikut: 1) Tren flexing di media sosial menjadi suatu pembahasan yang kompleks dan kontroversial karena memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif apabila perilaku flexing dapat memotivasi dan bermanfaat untuk orang lain. Berdampak negatif apabila perilakunya dapat menumbuhkan rasa iri pada orang lain dan menumbuhkan sifat buruk pada diri sendiri. 2) Etika sufistik Imam Al-Ghazali memandang perilaku flexing dalam konteks yang negatif sebagai etika yang buruk, karena pelaku flexing tidak dapat mendayagunakan empat kemampuan (al-hikmah, al-iffah, al-syajaah, dan al-adl) dalam dirinya secara seimbang, sehingga menghasilkan perilaku seperti: congkak, sombong, dan serakah. Dalam Al-Qur’an flexing dikaitkan dengan sum’ah, riya’, dan takabur. Ketiga sifat buruk tersebut boleh dilakukan apabila diniatkan untuk uswatun hasanah. Selain itu, tren flexing dapat memicu terjadinya gangguan kepribadian pada diri seseorang apabila sudah mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Gangguan tersebut berupa perasaan anxiety dan narcissistic personality disorder.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ardani, Aysabila Febriantiaysabila11@gmail.com07040620065
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAnshori, Isai.anshori@uinsa.ac.id0704067302
Subjects: Media Sosial
Etika
Tasawuf
Keywords: Flexing; etika sufistik; Imam al Ghazali
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Aysabila Febrianti Ardani
Date Deposited: 23 Jan 2024 02:38
Last Modified: 05 Feb 2024 04:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/67724

Actions (login required)

View Item View Item