Pertimbangan hakim dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak berdasarkan perspektif penologi dan hukum pidana Islam: studi putusan nomor: 86/Pid.Sus/2022/PT Bdg

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Auliya, Ravika Putri (2023) Pertimbangan hakim dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak berdasarkan perspektif penologi dan hukum pidana Islam: studi putusan nomor: 86/Pid.Sus/2022/PT Bdg. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ravika Putri Auliya_05040320091 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 February 2027.

Download (2MB)
[img] Text
Ravika Putri Auliya_05040320091.pdf

Download (2MB)

Abstract

Sistem hukum pidana harus mencerminkan prinsip keadilan dalam menghukum pelaku kekerasan seksual. Dalam kasus ini, terdakwa sebagai pendidik terbukti melakukan tindakan kekerasan seksual, yakni memaksa anak untuk bersetubuh dengannya. Putusan hakim menyatakan bahwa terdakwa terbukti bersalah melakukan kekerasan seksual berdasarkan Pasal 81 ayat (1), (3), dan (5) serta Pasal 76D Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP. Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang telah dituangkan pada 2 (dua) rumusan masalah yaitu, pertimbangan hakim dalam kasus kekersan seksual terhadap anak jika dilihat berdasarkan perspektif penologi dan hukum pidana Islam. Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan memanfaatkan pendekatan kasus case approach dan pendekatan konseptual conseptual approach. Sumber bahan hukum yang digunakan pada penelitian ini meliputi sumber bahan hukum primer yang berasal dari putusan Nomor 86/Pid.Sus/2022/Pt Bdg serta sumber bahan hukum sekunder yang didapat dari buku-buku, jurnal, artikel, skripsi, dan peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini. Selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisa deskriptif dengan pola pikir deduktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa putusan hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada pelaku telah sesuai dengan undang-undang perlindungan anak. Meskipun demikian, apabila dianalisis dari perspektif penologi, dapat dilihat bahwa pertimbangan hakim dalam memberikan hukuman ini lebih sejalan dengan teori absolut atau retributif daripada teori relatif atau utilitarian. Jika dilihat dari perspektif hukum pidana Islam, ketidakselarasan dapat ditemukan karena dalam konteks ini, hukuman mati bagi pelaku pemerkosaan diberikan oleh seorang Hakim. Dalam hukum pidana Islam, tindak pidana pemerkosaan dianggap sebagai jari>mah hudud dan dikategorikan sebagai jari>mah ha>d zina dengan paksaan dan hukuman bagi pelaku zina yang sudah menikah zina muh}s}an adalah dengan cara dirajam hingga mati. Namun, tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak tidak di atur secara jelas dalam nash dan as-sunnah. Maka dari itu tindak pidana ini termasuk jari>mah ta’zi>r dan didalam jari>mah ini tidak boleh sampai membinasakan. Penegak hukum perlu menjalankan prinsip-prinsip keadilan dalam proses peradilan pidana, dengan menempatkan korban sebagai bagian integral dari proses tersebut. Disarankan untuk mereformulasi KUHAP agar korban tidak hanya menjadi sumber bukti, tetapi juga memiliki peran yang lebih aktif dalam mendukung tuntutan Jaksa dan Putusan Hakim.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Auliya, Ravika Putri05040320091@student.uinsby.ac.id05040320091
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHandoko, Priyopriyohandoko966@gmail.com196602122007011049
Subjects: Hukum Islam
Hukum > Hukum Pidana Islam
Hukum Islam > Perzinaan
Keywords: Hakim; kekerasan seksual; anak; perspektif penologi; hukum pidana Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Ravika Putri Auliya
Date Deposited: 05 Feb 2024 08:39
Last Modified: 05 Feb 2024 08:39
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68234

Actions (login required)

View Item View Item