Pandangan masyarakat adat terhadap pernikahan dino nggeblak ditinjau dari konsep 'urf Whbah al-Zuhayli di Balongrejo Bojonegoro

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Prabowo, Dimas (2024) Pandangan masyarakat adat terhadap pernikahan dino nggeblak ditinjau dari konsep 'urf Whbah al-Zuhayli di Balongrejo Bojonegoro. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Dimas Prabowo_05040520050 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 March 2027.

Download (2MB)
[img] Text
Dimas Prabowo_05040520050.pdf

Download (3MB)

Abstract

Dino nggeblak adalah hari di mana calon pria dan calon wanita tidak diperbolehkan melaksanakan pernikahan yang bertepatan pada hari peringatan meninggalnya salah satu orang tua ayah atau ibu. Kebiasaan ini menjadi kepercayaan masyarakat Desa Balongrejo karena adat tersebut sudah ada sejak dulu yang secara terus-menerus dilakukan oleh anak cucunya. Menurut keyakian masyarakat bahwa pernikahan yang dilakukan pada hari memperingati kematian orang tua, maka akan ada problem yang akan terjadi pada calon pria dan wanita. Tujuan utama dalam skripsi ini untuk menjawab rumusan masalah tentang bagaimana pandangan masyarakat adat terkait pernikahan dino nggeblak dan bagaimana konsep ‘urf Wahbah al-Zuhayli. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris. Data yang diperoleh langsung dari masyarakat. Penelitian ini dilakukan secara langsung di lapangan (field research) untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dengan menggunakan pendekatan socio-legal. Adapun cara pengumpulan data diperoleh dengan cara wawancara (interview) dan dokumentasi. Sumber data yang diperoleh dari sumber data primer seperti tokoh masyarakat, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari kitab al-Wajīz dan data pemerintah desa Balongrejo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat Balongrejo terkait melaksanakan pernikahan yang bertepatan pada dino nggeblak di desa Balongrejo adalah suatu kebiasaan masyarakat yang menghindari adanya pernikahan yang bertepatan pada hari kematian orang tua, bahkan ada juga yang memandang bahwa pernikahan di dino nggeblak termasuk bertentangan dengan hukum Islam. Dalam hukum Islam terdapat metode pengambilan hukum yaitu ‘urf, di sini penulis menggunakan pandangan ulama’ ushul fiqh yaitu Wahbah al-Zuḥaylī. Kebiasaan tersebut bisa termasuk dalam ‘urf “amali karena tradisi yang melibatkan perbuatan masyarakat, juga termasuk dalam ‘urf khas karena tradisi ini khusus tidak semua masyarakat nmelakukannya dan termasuk dalam ‘urf shahih di mana kebiasaan ini benar tidak bertentangan karena sudah memenuhi syarat, jadi pada intinya kebiasaan tersebut sebagai penghormatan dan kebiasaan ini tidak bertentangan dengan hukum Islam. Penulis memberikan saran, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pemahaman bagi masyarakat Balongrejo dan sekitarnya, juga orang yang beranggap kebiasaan ini adalah menyesatkan dan menjadikan kehidupan dalam masyarakat yang damai, aman dan saling menghormati antar agama dan adat Jawa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Prabowo, Dimasdimas.prabowo.dpdp.@gmail.com05040520050
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMustofa, Imronimron_mustofa@uinsa.ac.id2119108701
Subjects: Nikah
Ulama
Adat
Keywords: Masyarakat; adat pernikahan; dino nggeblak;'urf; Whbah al-Zuhayli
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Dimas Prabowo
Date Deposited: 13 Mar 2024 06:31
Last Modified: 13 Mar 2024 06:31
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68861

Actions (login required)

View Item View Item