Pandangan hakim pengadilan negeri Gresik terhadap SEMA nomer 2 tahun 2023 tentang petunjuk bagi hakim dalam mengadili perkara permohonan pencatatan perkawinan antar-umat yang berbeda agama dan kepercayaan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syukri, Ahmad Syarifuddin (2024) Pandangan hakim pengadilan negeri Gresik terhadap SEMA nomer 2 tahun 2023 tentang petunjuk bagi hakim dalam mengadili perkara permohonan pencatatan perkawinan antar-umat yang berbeda agama dan kepercayaan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

	Text Ahmad Syarifuddin Syukri_05040120101 full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 March 2027. Download (3MB)
	Text Ahmad Syarifuddin Syukri_05040120101.pdf Download (4MB)

Abstract

Perkawinan beda agama adalah salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia, terjadinya perkawinan dimana pasangan suami dan istri memiliki perbedaan agama dan kepercayaaan, Undang Undang Perkawinan 1974 menyinggung mengenai perkawinan beda agama yakni didalam pasal 2 ayat 1 dan pasal 8 huruf f, beberapa pendapat menyebutkan bahwa pasal tersebut memiliki kekosongan hukum. bahkan beberapa pendapat menyebutkan bahwa UU Administrasi kependudukan No 23 Tahun 2006 bisa menjadi alasan di perbolehkannya perkawinan beda agama, Pokok permasalahan yang terkandung dalam penelitian ini bagaimana Hakim Pengadilan Negeri Gresik memandang aturan terbaru SEMA No 2 tahun 2023 tentang petunjuk bagi hakim dalam mengadili perkara permohonan pencatatan perkawinan antar-umat yang berbeda agama dan kepercayaan, dan bagaimana perspektif Fiqhul Usrah mengenai SEMA No 2 Tahun 2023 tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pandangan Hakim Pengadilan Negeri Gresik terhadap SEMA No 2 Tahun 2023 di tinjau perspektif Fiqhul Usrah. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research). Sifat penelitian deskriptif-empiris tertuju pada pemecahan masalah, dengan menganalisa dan mengklarifikasi pernyataan Hakim Pengadilan Negeri Gresik. Adapun pendekatan yang digunakan adalah normatif dan yuridis dalam pengumpulan data penelitian peneliti menggunakan metode interview/wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data penyusun mengguakan deskripstif kualitatif artinya data yang sudah terkumpul dianalisa dan di ambil kesimpulan. Peneliti memperoleh kesimpulan yaitu 1) Pandangan Hakim Pengadilan Negeri Gresik tentang SEMA No 2 Tahun 2023 yakni setuju dengan alasan SEMA tersebut merupakan penegasan dari UU perkawinan No 1 Tahun 1974, dan UU Adminduk No 23 tahun 2006 hanya akan berjalan ketika salah satu mereka berpindah agama jika tidak maka UU ini tidak bisa digunakan karena SEMA yang akan menjadi dasar. 2) Dari perspektif fiqhul usrah SEMA ini memiliki perbedaan karena Al-Qur’ân surah Al Baqarah ayat 221 dan Al Maidah ayat 5 membolehkan perkawinan beda agama tetapi wanita harus ahlul kitab, tapi haram untuk mengawini laki non muslim namun memiliki kesamaan agama (islam) lebih di utamakan dan, MUI telah melarang dengan alasan lebih banyak madharat daripada mashlahatnya ketika perkawinan beda agama dilaksanakan. Peneliti memberikan saran sebagai warga negara Indonesia yang baik maka haruslah taat akan hukum yang telah di tentukan oleh pemerintahan agar dalam pelaksaan perkawinan beda agama bisa di pertanggung jawabkan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type:	Thesis (Undergraduate)
Creators:	Creators Email NIM Syukri, Ahmad Syarifuddin robertosyarif545@gmail.com 05040120101
Contributors:	Contribution Name Email NIDN Thesis advisor Yasid, Yasid yazidabu@hotmail.com 2010106702
Subjects:	Hukum Islam Keluarga Nikah
Keywords:	Hakim; Pengadilan Negeri Gresik; SEMA nomer 2 tahun 2023; perkawinan beda agama
Divisions:	Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User:	S.H Ahmad Syarifuddin Syukri
Date Deposited:	18 Mar 2024 04:29
Last Modified:	18 Mar 2024 04:29
URI:	http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/68941

Actions (login required)

View Item