Ecotheology perspektif Seyyed Hossein Nasr: studi kasus bencana banjir di Dusun Beluk Desa Jombok Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aprilia, Sindi Wulan (2024) Ecotheology perspektif Seyyed Hossein Nasr: studi kasus bencana banjir di Dusun Beluk Desa Jombok Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Sindi Wulan Aprilia_07020120056 ok.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Sindi Wulan Aprilia_07020120056 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 March 2027.

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai kasus bencana banjir yang terjadi di Dusun Beluk Desa Jombok Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang yang terjadi selama belasan tahun. Bencana banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Avfour Watudakon yang sudah tidak bisa lagi menampung kapasitas air yang terlalu besar. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta-fakta yang terjadi dalam kasus bencana banjir ini yang dianalisis menggunakan teori ecotheology Seyyed Hossein Nasr. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah hasil dari observasi, wawancara, dan dokumentasi peneliti. Hasil skripsi ini menunjukkan bahwa bencana banjir yang terjadi di Dusun Beluk disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Selain itu, banjir ini juga disebabkan oleh beberapa aktivitas manusia, seperti membuang sampah ke sungai, buang air besar di sungai yang bisa menyebabkan tumbuhnya tanaman eceng gondok. Permasalahan sampah dan eceng gondok inilah yang menyebabkan pendangkalan pada sungai dan berakibat banjir karena sungai sudah tidak bisa menampung volume air dalam jumlah besar. Permsalahan-permasalahan tersebut diakibatkan oleh krisisnya religiusitas dan spiritualitas manusia. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Seyyed Hossein Nasr bahwa hak untuk mengelola dan memanfaatkan alam adalah hanya untuk mengemban amanah, tidak lebih dari itu. Nasr mendorong manusia untuk merenungkan kembali hakikat manusia sebenarnya. Manusia merupakan bagian dari alam. Sedangkan alam merupakan bukti adanya Allah. Tuhan, manusia dan alam merupakan satu entitas yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dilihat dari bencana banjir tersebut, masyarakat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut dikarenakan mereka belum menyadari bahwa alam ini bukan miliknya yang bisa diperlakukan seenaknya, namun alam ini merupakan milik Allah. Masyarakat juga tidak menyadari bahwa dia diciptakan di bumi ini diperintahkan sebagai khalifah diberi tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan alam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Aprilia, Sindi Wulansindiwulanaprilia142@gmail.com07020120056
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMahzumi, Fikrifikrimahzumi@uinsby.ac.id2115048201
Subjects: Aqidah
Aqidah
Wajib Belajar > Aqidah

Bencana alam
Lingkungan Hidup
Keywords: Ecotheology; Seyyed Hossein Nasr; bencana banjir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Sindi Wulan Aprilia
Date Deposited: 22 Mar 2024 04:04
Last Modified: 22 Mar 2024 04:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69182

Actions (login required)

View Item View Item