الإستلزام الحواري في مسرحية الزعيم لمصطفى محمود على نظرية جرايس: بحث تداولي - Implikatur percakapan dalam Drama Az Zaim karya Musthafa Mahmud Teori Grice

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitri, Adella Refanda (2024) الإستلزام الحواري في مسرحية الزعيم لمصطفى محمود على نظرية جرايس: بحث تداولي - Implikatur percakapan dalam Drama Az Zaim karya Musthafa Mahmud Teori Grice. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Adella Refanda Fitri_03020120029 ok.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Adella Refanda Fitri_03020120029 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 March 2027.

Download (1MB)

Abstract

Implikatur Percakapan terjadi karena pelanggaran prinsip percakapan dimana percakapan yang maknanya berbeda dengan konteks yang diungkapkan. Hal ini dikarenakan terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama. Dalam hal ini peneliti meneliti mengenai, (1) Bagaimana isi cerita dalam drama “Az-Zaim” karya Musthafa mahmud (2) Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang terdapat dalam naskah drama “Az-Zaim” karya Musthafa Mahmud dan (3) Bagaimana makna dari pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang terdapat dalam naskah drama “Az-Zaim” karya Musthafa Mahmud. Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini diantaranya, untuk: (1) mengetahui isi cerita dalam drama “Az-Zaim” karya Musthafa mahmud (2) mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang terdapat dalam naskah drama “Az-Zaim” karya Musthafa Mahmud dan (3) mengetahui makna dari pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang terdapat dalam naskah drama “Az-Zaim” karya Musthafa Mahmud. Adapun Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian dengan mendeskripsikan dan menganalisis kata atau kalimat yang merupakan percakapan dalam drama “Az-Zaim” karya Mustafa Mahmud, dan penelitian ini merupakan analisis pragmatik dalam drama. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) isi dalam drama “Az-Zaim” yaitu: (a) Tema dalam drama “Az-Zaim” adalah tentang pahlawan "Goma Al-Mahmoudi", yang memberontak melawan ketidakadilan selama pemerintahan Kekaisaran Turki, (b) Tokoh utama dalam drama ini adalah Goma, sedangkan tokoh pembantu adalah Ma’ruf, Yusuf Qarra Malli, dan Qasim, (c) Alur cerita dalam drama ini adalah alur maju karena dalam drama ini menceritakan secara runtut dari tahap awal sampai tahap akhir. Pada babak pertama, drama tersebut menceritakan kisah sosial seorang pahlawan Arab bernama Goma, beserta pasukan revolusionernya. Kekuatan revolusioner berjuang melawan diskriminasi dan kejahatan yang dilakukan oleh penguasa Kekaisaran Ottoman terhadap kelompok minoritas. Kelompok minoritas ini dipimpin oleh seorang tokoh terhormat bernama Goma, didampingi oleh teman dekatnya Qasim dan Maruf, untuk mengorganisir serangkaian pemberontakan dan pemberontakan guna merevolusi kebijakan pemerintah. Pada babak kedua, lakon tersebut, Goma, pemimpin utama kelompok revolusioner, merasa kaget dan ragu untuk melanjutkan gerakan revolusioner melawan Kekhalifahan Utsmaniyah, karena kedua putranya ikut serta dalam dua perang yang berbeda, yang satu sebagai tentara. perwira di tentara Kesultanan Utsmaniyah dan yang lainnya sebagai pejuang di barisan kelompok revolusioner. Pada babak ketiga, drama tersebut, Goma merasa kecewa dan dikhianati oleh teman dekatnya Qasim, yang memilih membelot dan bergabung dengan Kekhalifahan Ottoman untuk posisi wakil khalifah. Namun berkat optimisme dan dukungan para pengikut setianya, Goma terus menghadapi diskriminasi selama dua belas tahun. Hingga akhirnya mereka dikalahkan oleh tentara Ottoman yang bersekutu dengan Tunisia untuk mengakhiri perjuangan mereka. Peneliti mencontohkan, dalam peristiwa epik tersebut banyak terjadi konflik internal yang dialami tokoh utama Goma saat melakukan gerakan revolusi bersama para pengikutnya, (d) Pesan yang ingin disampaikan Musthafa Mahmud, yaitu pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Pemerintahan Turki demi menjaga martabat. (2) Bentuk pelanggaran prinsip kerja sama yang ditemukan dalam drama “Az-Zaim terdapat 12 bentuk yaitu: 6 percakapan melanggar maxim of relevance, 3 percakapan melanggar maxim of quality, 2 percakapan melanggar maxim of quantity, dan 1 percakapan melanggar maxim of manner. (3) Makna yang terkandung dalam pelanggaran prinsip kerja sama yang ditemukan dalam drama Az-Zaim diantaranya adalah: percakapan yang melanggar maxim of relevance seperti dalam tuturan Goma yang tidak sesuai dengan jawaban yang dibutuhkan oleh Ma’ruf yang bermakna untuk memberikan keyakinan, percakapan yang melanggar maxim of quality seperti dalam tuturan Yusuf Qarra Malli yang mengatakan sesuatu tanpa adanya bukti yang kuat yang bermakna untuk memberikan semangat, 2 percakapan melanggar maxim of quantity seperti dalam tuturan Goma yang memberikan informasi lebih dari yang dibutuhkan, dan 1 percakapan yang melanggar maxim of manner seperti dalam tuturan Goma yang mengatakan sesuatu secara berbelit-belit dan tidak beraturan bermakna untuk membangun semangat revolusioner melawan pemerintahan Turki .

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fitri, Adella Refandaaadellarefandaa@gmail.com03020120029
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMasyhud, Fathinfathinmasyhud@uinsby.ac.id2014057602
Thesis advisorSodiq, Machfud Muhamadgsseni@yahoo.com2016126903
Subjects: Biografi > Biografi Islam
Kesusastraan > Kesusastraan Arab
Bahasa Arab > Tata Bahasa
Keywords: Implikatur percakapan; drama; Az Zaim; teori Grice
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab
Depositing User: Adella Fitri
Date Deposited: 27 Mar 2024 07:54
Last Modified: 27 Mar 2024 07:54
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69363

Actions (login required)

View Item View Item