Identitas dan religiusitas Masyarakat Madura di Desa Manduro Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Lestari, Kiki Puji (2024) Identitas dan religiusitas Masyarakat Madura di Desa Manduro Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Kiki Puji Lestari_07020220031 ok.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Kiki Puji Lestari_07020220031 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 April 2027.

Download (2MB)

Abstract

Identitas dan Religiusitas merupakan hal penting dalam kehidupan masyarakat. Identitas merupakan karakteristik, kualitas, dan peran yang dimiliki suatu kelompok sosial, sedangkan religiusitas merupakan sesuatu makna tentang Tuhan,yang ingin diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini ialah identitas dan religiusitas atau perilaku keagamaan masyarakat Manduro .Rumusan Masalahnya adalah bagaimana latar belakang sosial, budaya dan sejarah dalam membentuk identitas dan religiusitas masyarakat Manduro dan bagaimana identitas dan religiusitas Manduro tercemin dalam praktek keagamaanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai penguat data. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer, interaksionisme simbolik mengacu pada sifat sebenarnya dari interaksi manusia dan apa yang membuat mereka unik adalah interpretasi manusia dan menentukan tindakan satu sama lain sehingga hasilnya bukan hanya reaksi konvensional terhadap hubungan manusia. Temuan dari penelitian ini adalah sejarah, budaya dan sosial itu menentukan bagaimana identitas masyarakat Manduro, Desa ini disebut unik karena masyarakat Madura yang menggunakan budaya Jawa, mereka yang hidup di tengah tengah budaya Jawa, yang menjadi ciri khas ialah menggunakan perhitungan kalender Aboge untuk menentukan hari hari besar. Aboge bukanlah aliran abangan melainkan hanya sebuah perhitungan Jawa yang di gunakan orang Madura yang ada di Manduro dan itu sudah menjadi budaya atau tradisi turun temurun dari mereka. Tidak hanya itu ada kesenian Tari Sandur yang merupakan salah satu bentuk identitas masyarakat Manduro. Budaya jawa yang di pakai oleh masyarakat Manduro juga tidak jauh beda dengan yang digunakan orang Jawa pada umumnya. Ada beberapa yang berbeda seperti di peristiwa malam gerhana yang biasanya orang Jawa lakukan mereka mengadakan slametan bagi yang mengandung bayi akan tetapi di Manduro setelah itu mereka mengadakan tabuh lesung. Ini adalah salah bentuk identitas mereka. Religiusitas masyarakat Manduro, mayoritas masyarakatnya adalah Islam dan ada tiga aliran di dalamnya yaitu NU, Muhammadiyah dan Shidqiyah, meskipun begitu ketika acara sedekah desa atau tradisi slametan lainnya yang biasa di percaya oleh aliran NU dan Shidqiyah, masyarakat aliran Muhammadiyah pun ikut serta merayakannya mereka menjunjung tinggi kearifan lokal Manduro.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Lestari, Kiki Pujikikipujilestari15@gmail.com07020220031
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorYaqin, Haqqulhaqqulyaqin@uinsby.ac.id197202132005011007
Subjects: Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Aboge; Manduro; identitas; religiusitas
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama
Depositing User: KIKI LESTARI
Date Deposited: 04 Apr 2024 02:47
Last Modified: 04 Apr 2024 02:47
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69379

Actions (login required)

View Item View Item