Kisah Nabi Lut dalam Surat Hud perspektif Double Movement Fazlurrahman

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ride, Ahmad Rozy (2023) Kisah Nabi Lut dalam Surat Hud perspektif Double Movement Fazlurrahman. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ahmad Rozy Ride_02040521010 ok.pdf

Download (30MB)
[img] Text
Ahmad Rozy Ride_02040521010 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 April 2027.

Download (25MB)

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk mengaplikasikan teori hermeneutika Al-Qur’an yang digagas oleh Fazlurrahman, yaitu double movement. Penulis memfokuskan kajian terhadap kisah nabi Lut} dan kaumnya yang dipaparkan dalam surah Hud, yaitu pada ayat 77-83. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif melalui tinjauan library research. Dalam proses mencapai hasil yang diinginkan, penulis menggunakan pendekatan sejarah dan interdisipliner guna mempertajam pembahasan penelitian. Sesuai dengan teori double movement yang memiliki dua gerakan dalam pengaplikasiannya, maka dalam konteks pembahasan ini dapat dirincikan sebagai berikut; Pada Gerakan pertama, penelitian dimulai dengan pengkajian teks ayat 77-83 dari surah Hud dari aspek sosio-hitoris. Umumnya, aspek sosio-historis diteliti melalui asbab al-nuzul ayat, namun tidak setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki asbab al-nuzul. Ayat yang sedang dikaji termasuk dalam kelompok ayat tersebut. Surah Hud ayat 77-83 berisikan kisah Nabi Lut} dan keadaan kaumnya. Sehingga penulis memfokuskan pembahasan pada historisitas kisah nabi Lut} tersebut guna mempermudah dalam mencapai hasil penelitian. Kisah-kisah dalam Al-Qur’an sendiri dipaparkan bukan tanpa maksud dan tujuan melainkan ada maksud atas pemaparannya. Salah satu tujuannya ialah sebagai pembelajaran bagi umat setelahnya guna dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut. Pengkajian historisitas tersebut bertujuan untuk mendapatkan ideal moral dari ayat 77-83 dalam surah Hud mengenai kisah nabi Lut} dan keadaan kaumnya. Dapat dikatakan bahwa ideal moral dari ayat tersebut ialah penyimpangan seksual (liwat}) yang dilakukan oleh kaum Sadum dianggap sebagai kelainan seksual serta melenceng dari norma-norma sosial, agama dan menyimpang dari fitrah manusia; kemudian nabi Lut} sebagai uli al-amri bagi umat manusia guna memperingatkan mereka akan perilaku buruk yang telah menjadi kebiasaan; serta azab bagi mereka yang mengingkari seruannya, yaitu nabi Lut}. Dengan elastisitas ideal moral tersebut kemudian dikontekstualisasikan terhadap fenomena kekinian, yaitu gerakan kedua pada teori double movement. Adapun penyimpangan seksual yang terjadi pada masa kini dikenal dengan istilah LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender). Sedangkan azabnya ketika dikontekstualkan haruslah kembali kepada konsep nabi sebagai utusan dan uli al-Amri. Jika disesuaikan dengan masa kini dapat diartikan sebagai dokter, pemerintahan, hukum, HAM dan merundangan, norma sosial-budaya atau pun agama. Sehingga azab dapat diartikan sebagai ganjaran, hukuman, dampak atau pun risiko bagi mereka yang tidak patuh kepada uli al-amri.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ride, Ahmad Rozyrozyride@gmail.com02040521010
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSanuri, Sanurisanuri@uinsby.ac.id197601021200701001
Thesis advisorRohman, Abdurabdur.rohman@uinsby.ac.id202111008
Subjects: Budaya - Agama
Cerita Nabi
Al Qur'an
Keywords: Nabi Lut; Sadum; azab; Double Movement; Fazlurrahman
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Ahmad Rozy Ride
Date Deposited: 19 Apr 2024 02:28
Last Modified: 19 Apr 2024 02:28
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69698

Actions (login required)

View Item View Item