Analisis hukum Islam terhadap pandangan tokoh agama dalam pelaksanaan resepsi perkawinan dengan biaya berhutang di Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Munawwaroh, Eni Latifatul (2023) Analisis hukum Islam terhadap pandangan tokoh agama dalam pelaksanaan resepsi perkawinan dengan biaya berhutang di Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Eni Latifatul Munawwaroh_C91218106.pdf

Download (871kB)
[img] Text
Eni Latifatul Munawwaroh_C91218106_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 April 2027.

Download (867kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama dalam Pelaksanaan Resepsi Perkawinan dengan Biaya Berhutang di Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik” bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang pandangan tokoh agama dalam pelaksanaan resepsi perkawinan dengan biaya berhutang serta bagaimana analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan resesi perkawinan dengan biaya berhutang di Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan teknik penelitian berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lalu data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan pola pikir induktif. yaitu menjelaskan tentang fakta yang ada terkait pelaksanaan resepsi perkawinan dengan biaya berhutang di Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik kemudian dianalisis dengan hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, resepsi perkawinan dengan biaya berhutang di Desa Wates Tanjung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik diperbolehkan. Namun akan lebih baik jika resepsi pekawinan dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki oleh tiap-tiap orang.; kedua, Pada dasarnya berhutang memang diperbolehkan dalam Islam. akan tetapi jika dirasa tidak dalam keadaan sulit atau terdesak maka lebih baik menghindari hal tersebut. Sementara itu Islam juga tidak menetapkan seberapa besar dan mewah resepsi perkawinan yang harus dilaksanakan. Dengan begitu jika seseorang tidak memiliki kemampuan atau biaya lebih untuk melaksanakan resepsi perkawinan yang sesuai dengan standar pada umumnya, maka tidak perlu memaksakan diri untuk behutang. Dari kesimpulan di atas, maka: pertama, Bagi pasangan yang hendak melangsungkan perkawinan supaya mempertimbangkan dengan matang mengenai biaya yang akan digunakan untuk melaksanakan resepsi perkawinan dengan kehidupan kedepannya yang akan dijalani; kedua, Bagi Tokoh Agama yang lebih memahami dan disegani oleh masyarakat supaya mengajak dan mensosialisasikan tentang anjuran resepsi perkawinan yang sesuai dengan syari’at; ketiga Bagi masyarakat Desa Wates Tanjung agar tidak memakasakan diri untuk berhutang demi melaksanakan resepsi perkawinan yang terjadi pada umumnya saat ini. Supaya tidak merasa terbebani dan juga terhindar dari mudharat yang ditimbulkan karena hal tersebut.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Munawwaroh, Eni Latifatulenyylatiifa@gmail.comC91218106
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorGhufron, Muhammad----
Subjects: Hukum Islam
Perkawinan
Keywords: Resepsi perkawinan; biaya berhutang
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Eni Latifatul Munawwaroh
Date Deposited: 19 Apr 2024 03:13
Last Modified: 19 Apr 2024 03:13
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69745

Actions (login required)

View Item View Item