Hukum aborsi akibat pemerkosaan menurut Majlis Ulama Indonesia, Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Jawa Timur dan Kongres Ulama Perempuan Indonesia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Al Bantani, Raihan Abdullah (2024) Hukum aborsi akibat pemerkosaan menurut Majlis Ulama Indonesia, Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Jawa Timur dan Kongres Ulama Perempuan Indonesia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Raihan Abdullah Al Bantani_05040520067 OK.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Raihan Abdullah Al Bantani_05040520067 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 May 2027.

Download (2MB)

Abstract

Kesahatan mental yang akhir-akhir ini selalu menjadi pembicaran dan persoalan yang diidap oleh generasi-generasi remaja masa kini melahirkan variabel baru dalam hukum aborsi, yakni aborsi akibat pemerkosaan, sehingga terdapat lembaga keagamaan yang mengkaji ulang tentang hukum aborsi karena terdapat variabel baru yang tentu akan bisa mempengaruhi perubahan hukum sehingga terdapat perbedaan pendapat dan dalam skripsi ini akan memaparkan pandangan-pandangan keagamaan yang diambil dari beberapa lembaga keagamaan yakni MUI, LBM NU Jawa Timur dan KUPI yang terangkum dalam dua rumusan masalah yakni bagaimana fatwa dan pendapat hukum MUI, LBM NU Jawa Timur dan KUPI tentang hukum aborsi akibat pemerkosaan dan bagaimana perbandingan fatwa dan pendapat ketiga lembaga tersebut tentang hukum aborsi akibat pemerkosaan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka. Teknik dalam pengolahan atau analisis data menggunakan teknik comparative law dan pendekatan fikih muqaranah yang kemudian disusun secara sistematis sehingga menjadi data yang konkrit mengenai hukum aborsi akibat pemerkosaan menurut MUI, LBM NU Jawa Timur dan KUPI. Yang selanjutanya data tersebut diolah menggunkan metode muqa<ranah sehingga ditemukan persamaan dan pebedaan pendapat tentang hukum aborsi akibat pemerkosaan dari tiga lembaga tersebut. Hasil dari penelitian ini memberikan kesimpulan pertama, MUI membolehkan aborsi akibat pemerkosaan dengan ketentuan dilakukan sebelum janin berusia 40 hari dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Kedua, KUPI berpendapat aborsi akibat pemerkosaan hukumnya adalah mubah diusia berapapun dengan syarat harus dilakukan oleh ahlinya ditempat yang memiliki fasilitas kedokteran yang sudah sesuai dengan aturan pemerintah. Ketiga LBM NU Jatim tidak menyebutkan hukum aborsi akibat pemerkosaan secara eksplisit namun jika pemerkosaat dalam konteks aborsi termasuk pada zina maka hukumnya haran tapi jika masuk dalam kondisi darurat maka halal hukumnya. Sejalan dengan kesimpulan di atas, peneleti berharap dari hasil penelitian yang telah peneliti kaji bisa memberikan pandangan dalam dunia keilmuan terutama dalam kajian permasalahan hukum aborsi akibat pemerkosaan. Adanya batasan hukum terkait dengan aborsi ini sebagai aturan yang perlu ditaati dalam agama karena tindakan aborsi adalah tindakan yang dilarang walaupun terdapat beberapa ulama yang membolehkan dengan alasan tertentu sebagai bentuk rukhsoh yang diberikan oleh agama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Al Bantani, Raihan Abdullah05040520067@student.uinsby.ac.id05040520067
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRiza, Kemalkemalespe@yahoo.com2001077502
Subjects: Aborsi
Aborsi

Kedokteran > Kedokteran dan Agama
Keywords: Aborsi; pemerkosaaan; aborsi akibat pemerkosaan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Raihan Albantani
Date Deposited: 15 May 2024 06:14
Last Modified: 15 May 2024 06:14
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69991

Actions (login required)

View Item View Item