This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Natalia, Dessy (2024) Analisis wacana kritis gerakan Buzzer terhadap tagar #sayanusayapkb pada sosial media twitter. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Dessy Natalia_ 10020120035 OK.pdf Download (3MB) |
|
Text
Dessy Natalia_ 10020120035 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 5 June 2027. Download (3MB) |
Abstract
Fokus penelitian ini adalah mengkaji gerakan buzzer pada tagar #SayaNUSayaPKB dimedia sosial twitter/X. Tagar mulai muncul bermula pada deklarasi salah satu paslon dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dimana memberikan pernyataan mengenai maju pilpres 2024 dengan mandat NU dan menjadi utusan dari NU, yang kemudian muncul pernyataan dari PBNU yang menolak pernyataan tersebut dengan segala statement penolakan hingga terjadi perseteruan diantara keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana wacana yang dibangun oleh para gerakan buzzer sekaligus opini publik yang terbentuk dalam #SayaNUSayaPKB. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough untuk membedah wacana yang dibangun dalam tagar #SayaNUSayaPKB. Dalam analisis model Norman Fairclough terdapat tiga elemen utama yakni analisis teks, discourse practice, dan sociocultural practice. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara crawling data menggunakan phyton, observasi teks, dan wawancara. Pada observasi teks peneliti telah memilah cuitan sesuai kriteria dan melihat keseluruhan teks dari hasil crawling data. Hasil penelitian menunjukkan gerakan buzzer sebagai aktor utama yang menggaungkan tagar #SayaNUSayaPKB hingga menarik perhatian pengguna lain dan menjadi top trending di media sosial twitter. Kemunculan tagar di top trending twitter/X, membuat buzzer membangun opini publik secara efektif dan menyebarkan pesan mengenai isu Nahdlatul Ulama. Pada analisis teks, setiap tweet merepresentasikan dan menghubungkan keterkaitan antara PKB NU. Pesan utama tweet adalah menampilkan identitas pengunggah sebagai bagian dari NU. Kedua, pada praktik kewacanaan, tagar #SayaNUSayaPKB digerakkan oleh sosok pendukung PKB dan memiliki tujuan untuk mengajak pengguna lain mendukung gerakan tagar sekaligus mendukung PKB. Ketiga pada perspektif praktik sosiokultural, ini mengukuhkan asumsi bahwa pesan di twitter ini adalah bagian dari upaya aktifasi grassroot NU yang menjadi basis elektoral utama PKB. Gerakan ini menjadi strategis dilakukan karena realitas pembelahan (cleavage) grassroot NU dalam partai-partai lain yang memiliki kedekatan basis ideologi. Dalam konteks ini PKB menggunakan NU untuk mendapatkan dukungan dari pembelahan (cleavage) grassroot tersebut menggunakan buzzer.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Media Sosial Partai Politik |
||||||||
Keywords: | Analisis Wacana Kritis; Tagar; Buzzer. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik | ||||||||
Depositing User: | Dessy Natalia Natalia | ||||||||
Date Deposited: | 05 Jun 2024 02:26 | ||||||||
Last Modified: | 05 Jun 2024 02:26 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70416 |
Actions (login required)
View Item |