Hukum suami istri melakukan vasektomi dan tubektomi dalam pembatasan keturunan menurut Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Amarta, Alif Tirta (2024) Hukum suami istri melakukan vasektomi dan tubektomi dalam pembatasan keturunan menurut Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Alif Tirta Amarta_05020520020.pdf

Download (5MB)
[img] Text
Alif Tirta Amarta_05020520020_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 11 June 2027.

Download (5MB)

Abstract

Islam menganjurkan setelah melakukan pernikahan alangkah baiknya untuk meneruskan keturunan. Anjuran ini telah ditulis didalam al-Qur'an dan beberapa Hadis. Akan tetapi anjuran yang telah tertulis baik di al-Qur'an maupun hadis ini banyak Pasangan Usia Subur di Jawa Timur khususnya di Kota Surabaya banyak melakukan Vasektomi (MOP) dan Tubektomi (MOW). Akibat dari penggunaan Vasektomi dan Tubektomi adalah pembatasan keturunan yang mana pembatasan keturunan ini telah menjadi perbedaan pendapat dan hukum khususnya dikalangan Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama apakah diperbolehkannya melakukan Vasektomi dan Tubektomi. Kota Surabaya sendiri sebagai kota yang banyak melakukan Vasektomi dan Tubektomi yang dilakukan oleh Pasangan Usia Subur dari pada kota lain di Provinsi Jawa Timur. Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam rumusan masalah: bagaimana metode istinbath hukum terhadap Vasektomi dan Tubektomi pada fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama; dan bagaimana hukum melakukan Vasektomi dan Tubektomi dalam pembatasan keturunan menurut Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama. Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik Library Research dan dengan cara penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan perbandingan. Pada penelitian ini juga akan melakukan analisis komparatif kepada fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama tentang Vasektomi dan Tubektomi. Pendekatan perbandingan antara Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama untuk menemukan bagaimana perbedaan dan persamaan mengenai fatwa Vasektomi dan Tubektomi. Hasil dari penelitian ini: Pertama, Metode Istinbath yang dipakai difatwa Majelis Ulama Indonesia dan fatwa Nahdlatul Ulama terhadap hukum Vasektomi dan Tubektomi berbeda. Kedua, Hukum suami istri dalam melakukan Vasektomi dan Tubektomi dalam pembatasan keturunan bila merujuk kepada fatwa Majelis Ulama Indonesia terbaru tahun 2012 mengenai Vasektomi dan Tubektomi dinyatakan haram. Sedangkan hukum suami melakukan Vasektomi dan Tubektomi dalam pembatsan keturunan jika melihat difatwa yang dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama mengenai Vasektomi dan Tubektomi dinyatakan haram. Alasan dinyatakan haram karena penyebab tingginya Vasektomi dan Tubektomi tidak termasuk syarat yang memperbolehkan penggunaan Vasektomi dan Tubektomi Sejalan dengan kesimpulan diatas, penulis menyarankan: Pertama, masih kurangnya sosialiasi penggunaan Vasektomi dan Tubektomi dalam pandangan agama Islam. Maka dari itu untuk mengurangi tingginya penggunaan Vasektomi dan Tubektomi maka harus juga diiringi dengan adanya sosialisasi dalam pandangan Islam. Kedua Vasektomi dan Tubektomi seharusnya adalah pilihan terakhir yang harus dipilih jika ingin menggunakan untuk alat kontrasepsi dan jika keadaan darurat saja.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Amarta, Alif Tirtaataryt01@gmail.com05020520020
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorArifin, Moch. Zainulzainularifin231@gmail.com2017047102
Subjects: Fatwa
Hukum Islam
Kesehatan
Kesehatan
Keywords: Pernikahan; vasektom; tubektomi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Alif Tirta Amarta
Date Deposited: 11 Jun 2024 01:53
Last Modified: 11 Jun 2024 01:53
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70527

Actions (login required)

View Item View Item