UMMAH WASATA DALAM PENAFSIRAN IBNU ‘ASYUR DAN M. QURAIS SHIHAB

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Prasetyo, Agung (2015) UMMAH WASATA DALAM PENAFSIRAN IBNU ‘ASYUR DAN M. QURAIS SHIHAB. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (18kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (113kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (188kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (228kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (254kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (49kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (19kB) | Preview

Abstract

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana penafsiran Ibnu Asyur dan M. Quraish Shihab tentang Ummatan Wasathan dalam surat al-Baqarah ayat 143? Kedua, apa persamaan penafsiran Ibnu Asyur dan M. Quraish Shihab tentang Ummatan Wasathan dalam surat al-Baqarah ayat 143? Ketiga, apa perbedaan penafsiran Ibnu Asyur dan M. Quraish Shihab tentang Ummatan Wasathan dalam surat al-Baqarah ayat 143, ke empat bagaimana aplikasi Ummatan Wasathan pada jaman sekarang?
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan dan memproporsionalkan data penafsiran Ibnu Asyur dan M. Quraish Shihab sebagai salah satu wacana bagi umat Islam terkait dengan berbagai macam penafsiran yang muncul pada zaman dulu sampai sekarang. Agar nantinya dapat mengembangkan penafsiran ayat al-Qur’an yang tidak dapat diterima oleh masyarakat untuk dirasionalkan. Kemudian dalam menafsirkannya tidak mengabaikan kaidah-kaidah yang berlaku dalam ilmu tafsir yang telah disepakati oleh para ulama tafsir.
Dalam menjawab permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penyajian data secara deskriptif dan analitis. Deskriptif analitis adalah menggambarkan bagaimana kedua mufasir menafsirkan Ummatan Wasathan dalam surat al-Baqarah ayat 143. Kemudian membandingkan pendapat keduanya dalam menafsirkan ayat tersebut.
Perkembangan jaman menimbulkan kemerosotan moral dan akhlak, yang di sebabkan faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor teknologi dan lain sebagainya. Hal yang demikian ini menjadi hal yang sangat disayangkan, selain itu di perkembangan jaman ini banyak sekali perpecahan-perpecahan, bukan hanya karna berbeda agama atau keyakinan, tapi pada jaman sekarang ini perselisihan antar agama juga semakin marak. Perbedaan penafsiran dan cara mengambil hukum menjadi faktor awal penyebab perselisishan tersebut. Selain itu sifat fanatisme juga menjadi faktor penyebab seseorang berselisisih pendapat dan bahkan sampai pada tahap pertikain yang dapat menimbulkan korban. Padahal dalam Islam sendiri melarang umatnya bertikain yang dikarenakan perbedaan pendapat. Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang ummat wasthan, banyak para mufasir menafsirkan ummatan wasthan dengan menafsirkan umat Islam, dikarenakan umat Islam adalah umat yang terbaik dari umat-umat sebelumnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Allah Swt memuliakan umat Islam dengan diberikan kedudukan sebagai ummatan wasthan. Umat yang seharusnya bisa menjadi contoh dan panutan bagi umat lain. Umat yang seharusnya menjadi rahmat di dunia ini. Bukan dengan kekerasan dan penindasan

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Achmad Cholil Zuhdi
Creators:
CreatorsEmailNIM
Prasetyo, AgungUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Ummatan wasathan; tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Nurul Hidayah
Date Deposited: 27 Jun 2016 06:52
Last Modified: 27 Jun 2016 06:52
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7065

Actions (login required)

View Item View Item